TUBAN, BANGSAONLINE.com - Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Makdum Ibrahim (Stitma) Kabupaten Tuban mengelar Seminar Nasional dengan mendatangkan Narasumber KH. Muhammad Jadul Maula, Pengasuh Ponpok Pesantren Kaliopak Sewon Bantul Yogyakarta, sekaligus Wakil Ketua Lesbumi PBNU, Minggu (28/4).
Di hadapan para 250 mahasiswa dari Kabupaten Bojonegoro, Lamongan, dan mahasiswa Stitma sendiri, serta khalayak umum, KH. Muhammad Jadul Maula memaparkan tentang perjuangan pondok pesantren yang juga sebagai benteng kekuatan moralitas dalam perebutan kemerdekaan NKRI pada saat itu.
Baca Juga: Melalui ICONEST, Unirow Tuban Terus Kuatkan Pendidikan, Sains, Teknologi, hingga Digitalisasi
Menurutnya, keberadan pesantren juga sebagai tonggak awal dalam perkembangan Islam yang Ramatan Lil Alamin. "Artinya Islam yang senantiasa memberikan kenyamananan ketentraman bagi umatnya. Selain itu, keberadaan pesantren tidak pernah mengajarkan tentang radikalisme agama. Peranan Pesantren yang berdiri sejak kerajaan Majapahit menjadi tolok ukur dalam perkembangan Islam Nusantara," ujarnya.
Ia menjelaskan bahwa pesantren memiliki kelebihan sendiri dibanding sekolah umum. Sebab, di dalam pesantren tidak saja mengajarkan tentang agama, namun juga terkait nasionalisme dalam berbangsa dan bernegara. Selain itu, pesantren juga berfungsi mencegah pendangkalan nilai-nilai agama yang belakangan menyebabkan arus globalisasi dan radikalisme muncul di tengah-tengah masyarakat.
“Hadirnya Wali Songo dan Pesantren selalu mengawal Islam Rahmatan Lil Alamin tidak pernah mencerabut akar kebudayaan yang ada. Bahkan berelaborasi dengan memasukan nilai-nilai keagamaan dalam tradisi budaya (akulturasi) yang ada, sehinga memiliki nilai yang lebih baik dalam perkembanganya,” beber Kiai Muhammad Jadul Maula.
Baca Juga: Gelar Wisuda ke-22, Unirow Terus Tingkatkan Kualitas SDM Songsong Indonesia Emas
Semenatara itu, Wakil Ketua I Stitma M. Ainul Yaqin, S.Ag,. M.Pd.I memberikan semangat kepada mahasiswa bagaimana pentingnya pengasahan keilmuan dewasa ini. Terutama sebagai generasi muda Nahdlatul Ulama.
“Keberadaan mahasiswa saat ini menjadi ujung tombak dalam proses keberlanjutan perjuangan dalam pengawalan Islam Nusantara. Maka, kesempatan saat ini untuk menggali ilmu sebanyak-banyaknya,” kata Ainul Yaqin.
Sedangkan Ketua LP3M Stitma Tuban Jamal Ghofir, S.Sos., I.M.A yang juga didapuk sebagai narasumber mengajak para mahasiswa Stitma untuk terus memperkuat ruh intelektual. Sehingga, tradisi intelektual yang ada di lingkungan kampus berkembang dengan baik.
Baca Juga: Wisuda 183 Mahasiswa, Rektor IIKNU Tuban Optimis Lulusan Tak Sulit Bekerja
"Kami harap seluruh mahasiswa akan tahu peranan pesantren, terutama dalam era globalisasi ini," pungkasnya. (gun/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News