Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini secara khusus mendatangi rumah anak perempuan bernama YS (17) yang terjaring razia Satpol PP Surabaya pada Jumat (26/4) lalu.
SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini secara khusus mendatangi rumah anak perempuan bernama YS (17) yang terjaring razia Satpol PP Surabaya pada Jumat (26/4) lalu. YS terjaring razia oleh anggota Satpol PP Surabaya saat ia sedang duduk-duduk di bawah Jembatan Suramadu usai bekerja di warung sekitar lokasi tersebut.
Dari hasil outreach (penjangkauan) Dinas Pengendalian Penduduk, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (DP5A) Surabaya, diketahui YS mengalami putus sekolah sejak kelas 3 SMP. YS tinggal di sebuah rumah kontrakan seluas 2x3 meter bersama kakeknya bernama M (65) yang bekerja sebagai pemulung. Sedangkan ibunya, telah meninggal dunia pada 2017 lalu. Sementara sang Ayah, konon bekerja sebagai TKI, namun sejak YS lahir, hingga kini belum pernah memberi kabar.
Baca Juga: One Voice SMPN 1 Surabaya Raih Juara Dua Kategori Bergengsi di SWCF 2024
Sekitar pukul 14.00 WIB, Risma bersama jajarannya berkunjung ke rumah YS di daerah Kelurahan Kapasari, Kecamatan Genteng Surabaya. Pada kesempatan itu, Risma, sapaan Tri Rismaharini berdialog langsung dengan YS untuk memberikan dukungan dan semangat agar lebih kuat dalam menjalani hidup. Ia juga memotivasi agar YS mau kembali melanjutkan pendidikan sekolah. “Harus kuat, sabar, dan tabah ya,” kata Risma kepada YS di sela-sela kunjungannya, Sabtu (27/4).
Melihat rekam jejak kehidupan YS, Risma langsung memberikan intervensi berupa bantuan untuk memperbaiki kondisi kehidupan mereka. YS bersama kakeknya kemudian dipindahkan ke rumah layak huni Rusunawa Sukolilo. Selain itu, YS juga akan dibantu biaya agar kembali melanjutkan pendidikan sekolah.
Kepala DP5A Chandra Oratmangun menyampaikan, YS akan disekolahkan di SHS (Surabaya Hotel School) agar punya keterampilan, dan sembari mengejar pendidikan paket B setara dengan SMP.
Baca Juga: SWCF 2024 Jadi Ajang Kenalkan Seni dan Budaya Surabaya ke Kancah Internasional
“Kita pindahkan di Rusun Sukolilo hari ini juga agar lebih layak. Kami juga sekolahkan di SHS supaya punya keterampilan, karena beliau sudah putus sekolah sejak 4 tahun lalu, dan sudah hampir 18 tahun usianya. Nanti di saat yang bersamaan, kami sekolahkan kejar paket B,” kata Chandra.
Agar kondisi kehidupan keluarga YS lebih layak, Chandra memastikan bahwa Pemkot Surabaya juga akan memberi pekerjaan kepada kakek YS. Nantinya, kakek YS akan bekerja menjadi pegawai outsourcing di lingkungan Pemkot Surabaya. Selain itu, YS dan kakeknya juga akan mendapatkan bantuan berupa program permakanan dari Dinas Sosial (Dinsos) Kota Surabaya. (ian/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Terkait
BANGSAONLINE VIDEO
