PACITAN, BANGSAONLINE.com - "Ini pemilu paling rumit sedunia dan paling menyiksa. Namun begitu, di Pacitan semua tahapan pemilu bisa dilaksanakan secara damai, lancar adem ayem," demikian disampaikan Ketua KPU Pacitan Damhudi di sela-sela kegiatan pleno terbuka rekapitulasi hasil pileg dan pilpres tingkat kabupaten di aula pertemuan Hotel Permata, Selasa (30/4).
Ia sangat bersyukur, bahwa di Pacitan tidak didapati korban jiwa dalam tahapan pemilu yang dibilang cukup berat tersebut. Hanya saja, sedikitnya ada 44 petugas KPPS dan PPK yang jatuh sakit saat melaksanakan tugas.
Baca Juga: Kelelahan, 7 Petugas KPPS Meninggal, di Banyuwangi, Magetan, Wonosobo, Tangerang, Klaten, Aceh
"Sebanyak 24 petugas KPPS harus menjalani rawat inap, dan sebanyak 20 orang lainnya menjalani rawat jalan. Sehingga totalnya ada 44 petugas KPPS yang jatuh sakit saat menjalankan tugasnya," ungkapnya.
Damhudi berharap, agar Pemkab Pacitan bisa memberikan perhatian kepada mereka. Sebab bagaimanapun juga, mereka adalah pejuang demokrasi. "Mereka bekerja dari pukul 6 pagi hingga pukul 6 pagi hari berikutnya. Itu pun masih ditambah hingga jam 12. Sehingga mereka bekerja selama 30 jam penuh," tutur Damhudi.
Sementara itu pada kesempatan yang sama, Wakil Bupati Pacitan Yudi Sumbogo memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada semua pihak, khususnya para penyelenggara pemilu dan petugas keamanan, yang telah melaksanakan tugasnya. Sehingga pemilu di Pacitan berjalan lancar tanpa kendala. Sebagai wakil pemerintah daerah, ia juga menyampaikan ucapan duka cita sedalam-dalamnya atas jatuhnya korban jiwa dalam proses penyelenggaraan pemilu ini.
Baca Juga: Selama Tahapan Hingga Pemilu Serentak 2024, Anggota KPU Wajib Tunda Perkuliahan atau Cuti
"Salam hangat dari Pak Bupati (Indartato, Red). Beliau tidak sempat hadir karena ada tugas di Nawangan. Kami bangga sebagai warga Pacitan," kata Yudi Sumbogo.
Pada kesempatan tersebut ia juga mengajak para undangan yang hadir untuk meneriakan yel-yel sebagai penyemangat atas suksesnya pelaksanaan pemilu. Yel-yel tersebut berupa seruan "Pacitan" yang harus dijawab bisa "Luar Biasa". (yun/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News