SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Seusai mengukuhkan Badan Pengelola Masjid Nasional Al Akbar Surabaya, Gubernur Jawa Timur menjadi saksi pemecahan rekor Museum Rekor Indonesia (Muri) yakni 21 Ribu Apem pada acara Megengan Kubro dan Launching Sparkling Ramadhan Tahun 2019.
Gubernur Khofifah mendapat piagam MURI dari Senior Manager MURI Aryani Siregar yang menyebut terdapat sekitar 21.300 lebih Kue Apem pada Megengan Kubro ini.
Baca Juga: Pakde Karwo, Mantan Gubernur Jatim, Diperiksa KPK
Khofifah menyatakan, bahwa istilah Megengan yang identik dengan Kue Apem merupakan salah satu tradisi kearifan lokal yang memiliki nilai budaya yang tinggi. Istilah Kue Apem sebenarnya berasal dari bahasa Arab yakni afuan/afuwwun yang berarti ampunan. Jadi, dalam filosofi Jawa, kue ini merupakan simbol permohonan ampun atas berbagai kesalahan.
"Kue Apem bisa lebih identik dengan Habluminannas atau hubungan antar manusianya. Ini adalah kearifan lokal yang sudah secara turun temurun terjaga. Di mana sebelum ramadhan antar manusia bisa saling maaf memaafkan," tegasnya, Jumat (3/5).
Memasuki Bulan Ramadhan, gubernur wanita pertama di Jatim itu menegaskan bahwa bulan ini merupakan bulan yang sangat ditunggu oleh seluruh ummat islam. Bulan yang penuh ampuman dengan memperbanyak ibadah wajib dan sunnah.
Baca Juga: Kunjungi JIIPE, Gubernur Khofifah Bahas Kerja Sama Tenaga Kerja Terampil
"Jadi ini kan masuk pada Bulan Suci Ramadhan. Di mana saat ini pada posisi Hablumminallah dengan memohon ampun lewat beragam ibadah. Perbanyak tadarusnya, sholat sholat sunnah termasuk tarawih," tutupnya. (mdr/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News