LAMONGAN, BANGSAONLINE.com - Kepala Kantor Perwakilan Kementerian Pertahanan (Kakanwil Kemhan) Jawa Timur Brigjen TNI (Mar) Suhono menghadiri Seminar Sinkronisasi Kebijakan Pertahanan Negara di Ruang Sasana Nayaka Pemkab Lamongan, Kamis (9/5). Dalam kesempatan itu, ia mengajak masyarakat untuk mewaspadai ancaman non militer yang mengancam pertahanan Negara.
Menurutnya, semua warga Negara memiliki tanggung jawab yang sama dalam pembelaan Negara. Karena itu masyarakat harus bisa mengidentifikasi ancaman bagi pertahanan Negara.
Baca Juga: Dukungan Para Pekerja MPS Brondong Lamongan untuk Menangkan Khofifah di Pilgub Jatim 2024
"Saat ini, ancaman pertahanan Negara bukan hanya dari sisi militer, namun juga non militer. Seperti masalah narkoba, dan ekonomi yang ditunjukkan dengan imbas dari perang dagang antara Amerika Serikat dan China," tuturnya.
Hal serupa disampaikan salah satu pemateri, Kolonel (Arh) Eko Wibowo. Dia menyebut ancaman non militer saat ini cenderung tinggi. Itu terutama terjadi di tengah semakin menurunnya kewaspadaan masyarakat, sifat konsumtif, dan jiwa bela Negara yang turun.
“Padahal hakekat pertahanan Negara bersifat semesta. Yakni melibatkan seluruh warga Negara dalam sistem pertahanan Negara,” ujarnya.
Baca Juga: Blusukan di Pasar Sidoharjo Lamongan, Khofifah akan Tutup Kampanye di Jatim Expo
Sementara Sekkab Yuhronur Efendi seusai membuka seminar tersebut berharap bisa menggugah kesadaran seluruh elemen bangsa. Bahwa ada ancaman non militer yang harus diwaspadai, yang juga bisa mengganggu pertahanan Negara.
Selain mengundang sejumlah Kepala Organisasi Perangkat Daerah OPD) di Lamongan, seminar itu juga mengundang sejumlah perwakilan masyarakat dan mahasiswa. (qom/ian)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News