JOMBANG, BANGSAONLINE.com - Aktivitas para santri di Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang, difokuskan untuk mengaji kitab kuning di bulan Ramadhan. Dengan jangka waktu hanya sebulan, para santri mengejar spesialisasi beberapa kitab kitab kuning berbahasa arab tanpa harakat alias gundul.
Beberapa kitab yang dikaji adalah Shahih Bukhari dengan pembimbing KH. Habib Ahmad dan KH. Fahmi Amrullah dan para kiai yang lain. Dengan bantuan lampu meja, sang kiai atau ustad mulai membaca kitab berbahasa arab dengan diterjemahkan dalam bahasa jawa atau bahasa Indonesia, sebagaimana lazimnya.
Baca Juga: Haul Gus Dur di Tebuireng, Nurani Gus Dur Terasah di Pesantren
Sedangkan para santri menulis makna terjemahan kata per kata dengan pegon, kode, atau ejaan tertentu pada kitab yang mereka pegang.
Peserta pengajian tidak semua dari kalangan santri. Sebab ada yang jauh-jauh datang dari berbagai daerah, kemudian menginap dan tinggal di Tebuireng selama pengajian berlangsung.
Baca Juga: Ning Inayah Wahid Sebut Gus Dur Selalu Bela Orang Lemah, Yakin Menolak Kenaikan PPN 12 %
Kajian kitab kuning ini menjadi agenda tahunan yang dilaksanakan setiap Ramadhan. Selama bulan Ramadhan, para santri digembleng untuk mendalami kitab kuning agar mereka mampu membaca etimologi bahasa dan harakat dengan benar, sesuai ilmu nahwu dan shorof.
Mereka juga diarahkan untuk mampu menafsirkan dan menerjemahkan makna dalam kajian kitab gundul tersebut demi memperdalam ilmu ibadah dan hukum Islam. (ony/rev)
Baca Juga: Ngaku Pelayan, Gus Fahmi Nangis saat Launching Majelis Istighatsah dan Ngaji Kitab At Tibyan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News