MALANG, BANGSAONLINE.com - Penemuan mayat wanita korban pembunuhan disertai mutilasi membuat pedagang Pasar Besar Malang resah. Mereka mempertanyakan pengawasan dan pengamanan di Pasar Besar Malang.
Rudiyanto (24), salah satu pedagang di Pasar Besar Malang menilai Dinas Perdagangan Kota Malang kecolongan hingga kasus pembunuhan sadis ini terjadi. "Ini urusan nyawa lho, bukan soal kehilangan barang. Pengawasan maupun pengamanannya, kenapa kok kurang diperhatikan," tandasnya.
Baca Juga: Polres Malang Tangkap Pelaku Pembunuhan Warga Pakis, Ternyata ini Motifnya
"Saya selaku pedagang saja, sewaktu ada barang ketinggalan di bedak harus dikawal petugas security saat mau mengambilnya. Tapi anehnya, soal pembunuhan mutilasi kok bisa sampai tidak ketahuan. Sejauh mana pengamanan dan pengawasannya," cetusnya.
"Ditambah lagi, pasca kejadian juga tidak ada tanda-tanda peningkatan keamanan dan pengawasan," tukasnya.
Di sisi lain, Suko Prasetyo selaku petugas kebersihan lingkungan Pasar Besar Malang menduga pembunuhan ini dilakukan saat kondisi pasar sepi total, yakni malam hari.
Baca Juga: Korban Mutilasi di Malang Ternyata Warga Surabaya, Diduga Gay dan Kerap ke Dukun
"Pintu pagar PBM (Pasar Besar Malang) ditutup sekitar pukul 17.00 WIB. Namun sebelumnya petugas Pengawasan dan Ketertiban (Wastib) Dinas Perdagangan Kota Malang selalu patroli menghalau orang yang ada di lantai dua maupun tiga untuk disuruh pergi meninggalkan PBM," ujarnya.
"Pengawasan dan pengamanan 24 jam, dan pintu di semua lokasi tertutup rapat, terkecuali pintu sisi belakang, tidak pernah ditutup," ujarnya.
Sementara Kepala Dinas Perdagangan Kota Malang Wahyu Setianto belum merespons saat hendak dikonfirmasi melalui ponselnya. Begitu juga Kepala Pasar Besar Malang Hariyanto, hanya berjanji akan memberikan keterangan.
Baca Juga: Polresta Malang Kota Rilis Akhir Tahun, Gangguan Kamtibmas Meningkat 40,3 Persen
Hingga berita ini ditulis, Kepala Dinas Pedagangan maupun Kepala Pasar Besar Malang belum ada yang memberikan jawaban. (iwa/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News