LAMONGAN, BANGSAONLINE.com - Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, Kamis (13/6) pagi berkunjung ke Pasar Ikan Lamongan. Gubernur perempuan pertama di Jatim ini langsung disambati terkait anjloknya harga ikan oleh sejumlah petambak.
Para pedagang dan petani tambak tak sungkan mengutarakan keluh kesahnya. Ia meminta pemerintah provinsi turun tangan menangani permasalahan tersebut. "Bu Gubernur tolong, harga ikan bandeng saat ini turun drastis, tolong kami," kata salah seorang petani tambak Kariyah.
Baca Juga: Jenazah Kiai Roziqi Disalatkan di Masjid Akbar, Khofifah 3 Kali Minta Kesaksian Jemaah
Kariyah mengaku, saat ini harga ikan bandeng anjlok menjadi Rp 2 ribu hingga 5 ribu per kilo. Padahal sebelumnya harga ikan bandeng bisa mencapai 8 hingga 10 ribu per kilogram. Anjloknya harga ikan bandeng ini jelas membuat para petani tambak khususnya merugi. Pasalnya keuntungan hasil panen tidak sebanding dengan biaya yang sudah dikeluarkan saat merawat ikan bandeng.
"Tidak sebanding dengan biaya yang sudah dikeluarkan, kami jelas dirugikan dengan anjloknya harga ikan bandeng sekarang," tambahnya.
Menyikapi hal ini, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa akan mencari solusi yang terbaik bagi para petani tambak, seperti memetakan kebutuhan cold storage di semua tempat pelelangan ikan. Nantinya, cold storage harus ada di tiap-tiap tempat pelelangan ikan, termasuk di pasar ikan Lamongan. Selain itu, kebutuhan pabrik pengelolaan ikan terutama bandeng harus bisa menyerap hasil panen para petani tambak.
Baca Juga: Masjid Tertua di China Tak Ditempati Salat, Kenapa? Laporan M Mas'ud Adnan dari Tiongkok (3)
"Jadi kebutuhan akan cold storage ini juga sudah dilakukan pemetaan di tempat lain seperti di Probolinggo, dan kemarin kita sudah ketemu sama pak wali kota sana membahas persoalan ini," katanya.
Sementara, adanya penurunan harga ikan bandeng di Lamongan dipengaruhi oleh adanya over suplai dari petani yang lebih dini memanen ikan mereka yang masih kecil. Petani sendiri terpaksa harus memanen ikan mereka yang masih kecil, karena saat ini sudah memasuki masa tanam padi. Agar tidak terjadi over suplai, dibutuhkan juga cold storage di pelelangan ikan agar ikan bisa bertahan lebih lama.
"Karena sudah memasuki masa tanam, jadi ikan yang masih kecil-kecil itu sudah dipanen. Ke depannya kita minta para petani juga harus bisa membuat kalender sehingga pada saat musim tanam padi hal ini tidak berbenturan," imbuhnya.
Baca Juga: CEO BANGSAONLINE Dicegat Pramugari dan Petugas Imigrasi di Bandara Fuzhou, Laporan dari Tiongkok
Rencananya dalam waktu dekat ini, Khofifah juga akan melakukan komunikasi dengan sejumlah perusahaan yang bahan bakunya mengelola ikan bandeng. Lima perusahaan yang ada di kota pahlawan tersebut diharapkan dalam waktu dua atau tiga hari ini dapat menyerap hasil panen ikan di Lamongan.
Ditambahkan Khofifah, sebenarnya anjloknya harga ikan ini adalah masalah dari hulu ke hilir. "Untuk itu kita akan mengurai solusinya dan masyarakat petani tambak tidak terus-terusan merugi," pungkasnya. (qom/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News