GRESIK, BANGSAONLINE.com - dr. Singgih Widi Pratomo, S.H., M.H., merespons positif atas dorongan sejumlah pihak yang mengusulkan dirinya maju sebagai bakal calon bupati (bacabup) maupun bakal calon wakil bupati (bacawabup) pada Pilbup Gresik 2020.
Menanggapi ini, dr Singgih menyatakan telah menyiapkan sejumlah program jika Allah SWT menghendaki dirinya menjadi pemimpin di Kota Pudak, baik sebagai bupati maupun wakil bupati. "Sebagai salah satu putra daerah, saya selalu siap jika rakyat memberikan saya mandat," katanya.
Baca Juga: Bupati Gresik Deklarasi Dukung Prabowo-Gibran, Ketua PDIP Gresik: DPP Perintahkan Tegak Lurus
Ia bahkan mengaku telah menyiapkan sejumlah program apabila dirinya memang dikehendaki rakyat maju dalam Pilbup Gresik. Di antaranya, program untuk memerangi peredaran dan penggunaan narkoba di Kota Pudak. Sebagai informasi, dr. Singgih merupakan putra asli Gresik yang saat ini mengabdikan diri di Badan Narkotika Nasional (BNN) Satker Kota Surabaya ini.
Kepada BANGSAONLINE.com, ia mengaku miris melihat peredaran norkoba di Kabupaten Gresik yang cukup memprihatinkan. Menurutnya, konsumsi obat-obatan terlarang ini sudah menjalar mulai orang tua (keluarga) hingga remaja (pelajar). "Memberantas peredaran obat-obatan terlarang Ini akan menjadi salah satu konsen saya," kata lulusan Magister Hukum Untag Surabaya ini.
Singgih mengungkapkan, saat ini penyalahgunaan narkoba di kalangan millenial sudah menjadi permasalahan global di berbagai negara, tidak terkecuali di Indonesia.
Baca Juga: Bupati Gresik Ikut Deklarasi Dukung Prabowo-Gibran, Anha: Dia Bupati Golkar
Dalam World Drugs Reports 2018 yang dikeluarkan oleh The United Nations Office on Drugs and Crime (UNODC), dari 275 juta penduduk di dunia, 5,6% di antaranya (usia 15-64 tahun) pernah mengonsumsi narkoba setidaknya satu kali.
Sedangkan untuk Indonesia, berdasarkan hasil survei 2018 yang dilakukan oleh BNN dan LIPI di 13 Ibu Kota Provinsi, menyebutkan bahwa pada kelompok pelajar/mahasiswa penyalahguna narkoba dalam satu tahun terakhir mencapai sebesar 3,2% atau setara dengan 2,3 juta orang. Sedangkan pada kelompok pekerja sebesar 2,1 % atau sejumlah 1,5 juta pekerja.
Selain fokus pemberantasan narkoba, Singgih mengatakan pihaknya juga bakal berupaya memaksimalkan pembangunan desa, baik melalui DD maupun ADD. Menurutnya, banyak desa di Kabupaten Gresik yang menyimpan potensi dan bisa dikembangkan.
Baca Juga: Digelar 26 Februari, Tempat Pelantikan Gus Yani-Bu Min Tunggu Hasil Rapat dengan Gubernur
"Dengan membangun potensi yang ada di desa, diharapkan akan muncul padat karya. Sehingga, orang desa tidak perlu datang ke kota lagi untuk mencari pekerjaan. Orang di desa sudah mampu menciptakan pekerjaan sendiri dan bekerja sendiri. Tugas pemerintah harus bisa menyalurkan dan memasarkan produk-produk yang dihasilkan oleh masing-masing desa ke kancah nasional dan internasional, sehingga perekonomian masyarakat desa bisa meningkat," paparnya.
dr. Singgih mengakui tidak mudah mewujudkan itu semua, sehingga perlu dilakukan pemetaan potensi setiap desa. Melalui langkah-langkah tersebut, ia yakin bisa terwujud desa yang maju dan mandiri. "Sehingga diharapkan akan hadir generasi-generasi yang berkualitas dari rumah tangga yang hebat. Itulah yang harus kita perjuangkan. Konsep inilah yang harus kita tawarkan kepada masyarakat Gresik untuk mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh masyarakat Gresik," pungkasnya. (hud/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News