NGAWI, BANGSAONLINE.com - KH Qomari, mubaligh kondang asal Kedunggalar Ngawi kembali mengisi pengajian umum yang digelar oleh Generasi Anak Sumber Agung (Ganas) Desa Jonggrang Kec. Barat, Magetan. Dalam acara tersebut, Kyia Qomari yang merupakan pimpinan Ponpes Darussalam Kedunggalar Ngawi mengupas tentang penyebaran hoax atau berita bohong.
Masyarakat Desa Jonggrang juga mendapatkan siraman rohani dengan tema “Mencegah Radikalisme/Paham Garis Keras untuk Mewujudkan Islam Rahmatan Lil Alamiin”.
Baca Juga: Aneh, Baca Syahadat 9 Kali Sehari Semalam, Dahlan Iskan Masih Dituding Murtad
Dalam paparannya, Kyai Qomari mengatakan bahwa menyebarkan hoax adalah tindakan iblis. “Yang kali pertama menyebar berita hoax adalah iblis. Yang membujuk Nabi Adam dan Ibu Hawa hingga akhirnya keduanya diturunkan dari surga ke bumi adalah iblis,” ujar KH Qomari.
Untuk itu, Kyai Qomari berpesan agar masyarakat, khususnya para generasi muda, tidak turut menyebarkan berita hoax, karena hal itu adalah tabiat iblis untuk menjerumuskan manusia ke jurang kerusakan.
“Jangan menyebar berita hoax. Itu sama saja iblis,” tandasnya.
Baca Juga: Agraprana dan Richy Nur Cholis, Dua Bocah Magetan yang Resmi Perkuat Persebaya U-13
Selain soal hoax, Kyai Qomari juga menjabarkan tentang pahama radikalisme yang belakangan ini marak. Menurutnya, Islam tidak mengajarkan tindakan radikal, tidak menganut paham garis keras, tidak mengajarkan kekerasan, apalagi membunuh manusia tanpa dasar yang jelas. Bahkan Islam tidak mengajarkan umatnya untuk jadi teroris, dan tidak menyuruh menyebar ketakutan di muka bumi.
“Membunuh tidak dibenarkan dalam ajaran Islam. Apalagi membunuh sesama mukmin adalah dosa besar dan ganjarannya neraka jahanam,” tuturnya.
"Kalau toh ada umat Islam melakukan bom bunuh diri hingga menewaskan sejumlah manusia, tindakan itu adalah salah fatal. Umat Islam dilarang melakukan bom bunuh diri dengan alasan jihad atau alasan apapun. Lebih baik umat Islam melakukan jihad dengan beribadah, bersedekah, serta berusaha menjadi orang bertakwa," paparnya.
Baca Juga: Permintaan Dispensasi Nikah Dini Meningkat, PA Magetan Lakukan Langkah ini
Menurut Qomari, Islam agama yang diturunkan Allah SWT lewat Nabi Muhammad SAW untuk keselamatan umat, mendepankan toleransi dan menjadi rahmat seluruh umat.
"Masa Rasulullah SAW pernah melakukan peperangan dengan alasan tersendiri? Perang adalah jalan terakhir yang tidak bisa dihindari karena umat Islam terancam dibunuh," jelasnya.
"Sebelum berperang, Rasulullah selalu berpesan untuk tidak menyakiti atau membunuh anak-anak, wanita, orangtua sudah lanjut. Bahkan binatang dilarang untuk dibunuh, dilarang menebang atau merusak pohon atau tanaman seperti kurma dan lainnya. Tawanan tidak boleh disakiti dan disiksa sedikit pun. Jika ada tuduhan Islam mengajarkan kekerasan, mengajarkan terorisme, berpaham radikalisme dan terorisme, adalah salah besar. Hakiki ajaran agama Islam, yakni Agama Rahmatan Lil Aalamiin," pungkasnya. (nal/rev)
Baca Juga: Perbaiki Sanitasi Warga, Pemdes Karas Magetan Garap 70 Jamban
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News