PAMEKASAN, BANGSAONLINE.com - Hanya satu SMA/SMK di Kabupaten Pamekasan yang bisa memenuhi pagu siswa dalam Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun 2019.
Dikonfirmasi terkait hal ini, Kepala Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur Wilayah Pamekasan Slamet Goestiantoko mengaku belum mengetahui penyebab tak terisinya pagu siswa di 15 SLTA Negeri tersebut. Ia hanya menyebutkan ada beberapa faktor penyebab, salah satunya adalah efek zonasi.
Baca Juga: Pelajar SDN Tamberuh 2 Terdampak Sengketa Lahan antara Pemkab Pamekasan dengan Pemilik Tanah
"Ada banyak kemungkinan mas, termasuk juga adanya zonasi PPDB," papar Slamet.
Mantan Sekretaris Dinas Pendidikan Kabupaten Pamekasan ini juga mengaku heran dengan kondisi tersebut. Padahal, seluruh SMA/SMK Negeri di Kabupaten Pamekasan hanya menyediakan 5 ribu kursi untuk siswa baru, sedangkan lulusan SLTP Negeri berjumlah 14 ribuan.
"Padahal pagu yang tersedia hanya lima ribu, sedang lulusan MTS/SMP Negeri tahun ini kisaran 14 ribu, lalu sisanya ke mana?," ungkap Slamet ikut bingung.
Baca Juga: Disdik Sumenep Segera Terapkan Sistem Zonasi di PPDB Jenjang SD Sederajat
Slamet mengaku kurangnya pagu tidak hanya terjadi di Kabupaten Pamekasan, melainkan di beberapa kabupaten lain. Bahkan ia juga mengatakan kondisi serupa juga berimbas pada pagu siswa baru di SMA/SMK yang berstatus swasta.
"Informasinya di SLTA yang swasta juga kekurangan pagu, itu yang juga saya heran," ujarnya.
Selanjutnya Slamet berjanji akan mengumpulkan seluruh stakeholder terkait untuk melakukan evaluasi penyebab banyak sekolah yang menyisakan pagu siswa baru. Ia berharap kondisi tersebut tidak terulang lagi pada tahun-tahun berikutnya.
Baca Juga: 20 Siswa SD di Pamekasan Alami Keracunan Massal
"Nanti masih akan kami rapatkan, karena kondisi ini merupakan tanggung jawab kita semua," pungkasnya. (err/ian)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News