PACITAN, BANGSAONLINE.com - Ketua KPU Pacitan Sulis Setyorini mengatakan, salah satu faktor penyebab rendahnya partisipasi pemilih di pemilu bupati dan wakil bupati, tak lepas dari keberadaan pasangan calon. "Pasangan calon juga cukup signifikan sebagai mangnet politik agar pemilih terstimulasi untuk datang ke TPS," katanya, Ahad (30/6).
Untuk itu, ia berharap di Pilkada 2020 nanti bisa tercipta kondisi pemilihan yang seru. Sehingga masyarakat tergerak hati untuk ikut berpartisipasi menyalurkan hak pilihnya di TPS.
Baca Juga: Selama Tahapan Hingga Pemilu Serentak 2024, Anggota KPU Wajib Tunda Perkuliahan atau Cuti
"Jadi (rendahnya partisipasi pemilih) tidak serta merta karena KPU kurang dalam bersosialisasi. KPU selama ini getol memberikan sosialisasi ke masyarakat. Namun karena faktor tertentu, sehingga menyebabkan mereka enggan datang ke TPS untuk memberikan suaranya," jelas mantan dosen sebuah perguruan tinggi swasta di Surabaya ini.
Selain faktor calon, lanjut Sulis Setyorini, rendahnya partisipasi pemilih di pilkada juga dipengaruhi banyaknya masyarakat Pacitan yang pergi merantau. "Mereka enggan pulang karena kesibukan. Itulah perlunya sinergitas dengan pemerintah dan parpol. Sebab, sosialisasi itu bukan hanya tugas penyelenggara pemilu. Tapi masyarakat, pemerintah, peserta pemilu, dan parpol harus terlibat didalamnya," tandas komisioner KPU berhijab ini pada awak media.
Menurut Rini, begitu ia akrab disapa, September nanti tahapan Pilkada di Pacitan sudah berjalan yang diawali dengan perencanaan program dan anggaran. Setelah itu, sekitar Oktober nanti akan dilaksanakan penandatanganan nota perjanjian hibah daerah (NPHD).
Baca Juga: KPU Pacitan Belum Terima Keputusan soal Rencana Penundaan Pilbup
"Sosialisasi dimulai tahun ini. Dan awal 2020 sudah dilaksanakan rekrutmen badan adhoc serta pemutakhiran data pemilih," tuturnya. (yun/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News