Kepala Madrasah di Tuban Dapat Workshop "Geramm"

Kepala Madrasah di Tuban Dapat Workshop "Geramm" Narasumber workshop saat memberikan materi dalam peningkatan kompetensi dalam PKB melalui Gerakan Ayo Membangun Madrasah (Geramm) 2019 di aula MAN 1 Tuban, Senin (1/7).

TUBAN, BANGSAONLINE.com - Puluhan Kepala Madrasah di Kabupaten Tuban mendapatkan workshop peningkatan kompetensi dalam Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) melalui Gerakan Ayo Membangun Madrasah (Geramm) 2019 di aula MAN 1 Tuban, Senin (1/7).

Kepala Kantor Kemenag Tuban Sahid mengatakan, program ini sangat penting demi meningkatkan mutu pendidikan di Tuban dan di Jawa Timur pada umumnya. Karena pendidikan madrasah terbanyak di Indonesia ada di Jatim, tapi belum memenuhi kualitas 100 persen.

"Dengan program ini kita harapkan mampu memicu mutu pendidikan di madrasah untuk lebih bisa meningkat kualitasnya," ungkapnya.

Ia menambahkan, dalam workshop ini semua guru diminta bisa menerapkan lima kunci pendidik. Yakni, selalu bersyukur, ikhlas, sabar, istiqomah, komitmen pantang menyerah, dan yang terakhir selalu positif thinking.

"Sebagai kepala madrasah kita harus memiliki komitmen tersebut," ujarnya.

Sementara itu, Kabid Pendidikan Madrasah Kanwil Kemenag Provinsi Jawa Timur, H. Achmad Sruni Bachtiar menerangkan, ada makna filosofis yang terkandung dalam arti kata Geramm. Dalam bahasa Indonesia, geram berarti marah.

"Jika sudah marah, maka akan melakukan apa sebagai bentuk kepedulian kepada madrasah? Kepedulian itu yang kemudian diwujudkan dalam berbagai program," bebernya.

Program Geramm sendiri memiliki beberapa makna, di antaranya:

1. Gelem: gerakan literasi madrasah

2. Gemes: gerakan madrasah sehat

3. Gefa: gerakan furudhul ainiyah

4. Gemi: gerakan madrasah inovasi

5. Kata Si Guru: peningkatan kompetensi guru

6. Kata Sikamad: gerakan peningkatan kompetensi kepala madrasah

7. Kata Siawas: gerakan peningkatan kompetensi pengawas madrasah

"Dari semua ,itu intinya harus ada intervensi, biar program bisa terlaksana," paparnya.

Diketahui, kegiatan ini diikuti 572 peserta yang dibagi menjadi 11 angkatan. Tiap angkatan sebanyak 50 orang dan masing-masing angkatan mengikuti pembinaan selama 2 hari. Untuk peserta terdiri dari Kepala Aliyah 42, Kepala Tsanawiyah 99, kepala Ibtidaiyah 219, dan kepala Ra 212. Sedangkan, pemateri terdiri dari Kabid Penma Jatim, Kakankemenag, Kasi Penma, Widyaiswara Balai Diklat Keagamaan Surabaya, Trainer Pengawas Provinsi dan Trainer Pengawas kabupaten. (gun/rev)