
TUBAN, BANGSAONLINE.com - SMKN 1 Tuban kembali menorehkan prestasi membanggakan di tingkat nasional dalam bidang literasi. Pada puncak acara Festival Literasi Nasional 2025 yang digelar di Balai Kota Surakarta beberapa hari lalu, berbagai penghargaan diraih dalam Program Sekolah Literasi Nasional (SLN).
SMKN 1 Tuban meraih Juara Nasional Sekolah Percontohan Literasi Digital, serta masuk 10 Besar Sekolah Percontohan Literasi Baca Tulis, lalu 10 Besar Sekolah Percontohan Literasi Digital dalam program Sekolah Literasi Nasional, dan Sekolah Aktif Literasi Nasional NYALANESIA.
Kepala SMKN 1 Tuban, Sucipto, mengungkapkan bahwa penghargaan tersebut merupakan hasil dari kesungguhan seluruh warga sekolah dalam membangun budaya literasi yang kritis, kreatif, dan etis.
“Kami menghadirkan inovasi seperti Klik Pintar, perpustakaan digital VHSone Library, dan majalah digital Kriyasadana yang terintegrasi dalam pembelajaran,” ujarnya.
Menurut dia, literasi digital di sekolah tak sebatas penggunaan teknologi, melainkan juga membentuk kesadaran etika digital di kalangan siswa.
"Guru aktif memproduksi konten pembelajaran digital, sementara siswa terlibat dalam pembuatan e-book, vlog edukatif, hingga podcast inspiratif," tuturnya.
Di ranah literasi baca tulis, SMKN 1 Tuban menjalankan program Satu Guru Satu Buku, Satu Siswa Satu Buku, dan Satu Kelas Satu Buku, yang menghasilkan puluhan karya orisinal dari guru dan siswa.
Pihaknya, kata Sucipto, juga menjalin kerja sama dengan berbagai mitra eksternal seperti penerbit dan penulis nasional untuk memperkuat semangat menulis.
Langkah ke depan, SMKN 1 Tuban berkomitmen memperluas dampak melalui program pengimbasan ke sekolah lain, penguatan pelatihan guru, serta perluasan kolaborasi literasi.
“Kami berharap bisa menjadi inspirasi bagi sekolah-sekolah lain untuk membangun budaya literasi yang nyata, bukan sekadar seremoni. Untuk sekolah-sekolah yang ingin mengikuti jejak keberhasilan ini, mulailah dari langkah kecil yang konsisten," kata Sucipto.
"Tanamkan semangat kolaborasi, dorong kreativitas warga sekolah, dan yakini bahwa literasi adalah fondasi kemajuan. Inovasi tak harus mahal, yang terpenting adalah kemauan untuk terus belajar dan berbagi praktik baik," imbuhnya.
Salah satu siswa kelas XII jurusan Teknik Komputer dan Jaringan (TKJ), Wulan Rahmawati, turut merasakan manfaat nyata dari program literasi di sekolah.
“Pengalaman menerbitkan buku membuat saya percaya diri. Literasi di sekolah ini benar-benar terasa hidup dan menyenangkan,” akunya. (coi/mar)