Kepala MAN 2 Tuban Bantah Keluarkan Tiga Siswanya, Jelaskan Duduk Perkara

Kepala MAN 2 Tuban Bantah Keluarkan Tiga Siswanya, Jelaskan Duduk Perkara Kepala MAN 2 Tuban, H Tasmo, saat ditemui di ruang kerjanya.

TUBAN, BANGSAONLINE.com - Kabar bahwa Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Tuban mengeluarkan tiga siswa hingga sempat viral di media sosial, pada beberapa hari lalu, dibantah oleh pihak madrasah setempat.

Kepala , H. Tasmo, menegaskan pihaknya tidak pernah mengeluarkan peserta didik seperti yang dikabarkan sebelumnya.

Baca Juga: PRPP Edukasi Siswa Madrasah Cara Tanam Sayuran Melalui Urban Farming

Ia memastikan bahwa tiga siswa tersebut keluar karena keinginannya sendiri.

"Tidak benar jika kami mengeluarkan siswa. Apalagi siswa yang dikeluarkan tersebut gara-gara nunggak SPP maupun perundungan," ungkap Tasmo di hadapan awak media, Selasa (21/1/2025).

Menurut Tasmo, ketiga siswa yang keluar itu tidak ada kaitannya dengan secara langsung.

Baca Juga: 100 Siswa MAN 2 Tuban Ikut Pelatihan Jurnalistik "Dari Tren Menjadi Keren"

Ia lalu merinci penyebab ketiga siswa tersebut keluar madrasah.

Pertama, Afrizal. Berdasarkan laporan wali kelas, bahwa yang bersangkutan memang kurang disiplin. Bahkan sejak kelas X hingga kelas XII IPS.

Dari persoalan tersebut, wali kelas berinisiatif mengenal lebih dekat dengan orang tuanya.

Baca Juga: Dispendik Tuban Gelar Student Festival Week 2024

"Selain itu, bila Afrizal tak masuk kelas, wali kelas langsung menghubungi ortu," ujar mantan Kepala MTs Negeri 1 Tuban itu.

Berdasarkan informasi dari ibunya, Afrizal tidak masuk karena sedang sakit. Alasannya lainnya, karena tidak ada tumpangan.

"Selama ini dia selalu dijemput temannya, tetapi saat didatangi, ternyata Afrizal belum bangun," ungkap Tasmo.

Baca Juga: Tingkatkan Literasi, SMKN 1 Tuban Launching Buku Karya Guru Melalui Program "Sagu Sabu"

Bahkan, lanjut dia, para guru juga home visit ke rumah Afrizal yang berada di Desa Glagah, Kecamatan Soko.

"Tapi, lagi-lagi anaknya belum bangun. Lantaran orang tuanya broken home dan bekerja di luar kota, sehingga wali kelas tidak pernah ketemu ortunya," ucap Tasmo.

"Untuk siswa yang satu ini juga pernah ditawari tinggal di Ma'had atau Pesantren , tapi tidak mau. Dan hingga saat ini yang bersangkutan juga tidak terlihat di madrasah. Artinya, hingga saat ini kami juga belum membuat surat pengeluaran untuk dia (Afrizal)," papar Tasmo.

Baca Juga: Promosikan Kampus, UPN Veteran Jatim Jalin Kerja Sama dengan SMKN 2 Tuban

Kemudian siswi atas nama Risma. Ia tidak masuk sekolah lantaran saat dikonfirmasi yang bersangkutan hendak menikah.

"Memang awalnya pada 4 November 2024 lalu anaknya pernah diajak ketemu oleh wali kelas. Pasalnya, pihak madrasah mendapatkan adanya tentang foto dan video syur atau senonoh. Setelah dikonfirmasi pada anaknya, ternyata foto dan video tersebut benar," beber Tasmo.

"Adanya informasi ini orang tua langsung diundang ke sekolah. Yang datang bapak dan kakaknya, kemudian cari solusi bersama-sama," timpal Waka Kesiswaan , Muktamir, saat mendampingi Tasmo.

Baca Juga: MAN 1 Tuban Raih Penghargaan Adiwiyata Mandiri 2024 dari Kementerian LHK

Amir, sapaan akrabnya, menyebut hasil dari pertemuan tersebut, orang tua sepakat akan menyelesaikan masalah foto dan video syur putrinya. Sementara pihak guru atau madrasah mencarikan solusi akademik.

"Tapi, setelah itu, guna menghindari hal-hal yang terjadi, maka diputuskan mencari sekolah lain," ungkap Amir.

"Upaya pengawalan berhasil dan mendapatkan surat penerimaan, maka akan segera menindaklanjuti dengan surat pindah. Orang tua Senin lapor diri dan Jumat out. Tapi informasi yang berkembang Risma dikabarkan mau menikah," terang Amir.

Baca Juga: Genjot Prestasi, SMKN 1 Tuban Ajak Wali Murid Sinergi

Selanjutnya, untuk persoalan siswi Bunga (bukan nama sebenarnya), Amir juga memastikan tidak ada tindakan pengeluaran dari pihak madrasah.

juga memastikan bahwa yang bersangkutan tidak nunggak SPP dan tidak ada perundungan.

Tapi, berdasarkan pantauan dari wali kelas, Bunga seperti tidak betah saat di sekolah. Ketika ditangani oleh BK, ia mengaku ingin pindah sekolah. Sempat ditawari untuk belajar di Ma'had , yang bersangkutan juga tidak mau.

Baca Juga: SMKN 2 Tuban Jadi Tuan Rumah Penyelenggaraan Link and Match Pendidikan Vokasi

"Karena siswi ini ingin pindah sekolah, jadi kami tindak lanjuti. Dan itu bukan kami yang mengeluarkan Bunga, apalagi gegara nunggak SPP maupun kasus perundungan. Kalau Bunga sendiri saat ini kelas XI, dan bukan kelas XII," tutup Amir. (wan/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO