PASURUAN, BANGSAONLINE.com - Perwakilan Dinas Pertanian, Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) Kabupaten Pasuruan bersama anggota DPRD, sekaligus Camat Rejoso melakukan survei Anggrek Sadeng, yang berada di kawasan Desa Sadengrejo, Rejoso, Pasuruan, Senin (1/7).
Mereka kagum dengan pengelolaan yang dilakukan para kelompok tani di sana. Sebab, anggrek tersebut bisa hidup di kawasan dataran tinggi.
Baca Juga: Warga Pandaan Jadi Korban KDRT WNA Australia, Penasihat Hukum Keluhkan Kinerja Polres Pasuruan
"Kami salut atas upaya memaksimalkan dana desa untuk pemberdayaan ini. Karena tanaman anggrek terkesannya hanya bisa tumbuh di dataran tinggi " tutur Tomy Kasi Pengembangan Masyarakat Perdesaan DPMD kepada BANGSAONLINE.com di lokasi.
Tomy berharap, usaha ini bisa terus dioptimalkan sehingga bisa menguntungkan BUMDes. Tomy juga berjanji pihaknya melalui DPMD akan mengawal juga membimbing pembentukan BUMDes.
"Dinas Pertanian salut atas terobosan kelompok petani Anggrek Sadeng, karena selama ini anggrek terkesan jenis tanaman yang langka di dataran rendah. Semoga hal ini menjadi contoh dan inspiratif bagi desa yang lain," tuturnya.
Baca Juga: Persiapan Persekabpas Hadapi Liga Nusantara, Exco PSSI Rapat Bersama Klub Anggota Askab
Sementara Laily Qomariyah anggota Komisi II DPRD Pasuruan juga berjanji akan membantu perkembangan usaha kelompok budidaya Anggrek Sadeng. "Nanti kita suport pengelolaannya, kita bantu perkembangannya sampai menjadi Desa Wisata anggrek," kata Neng Laily, sapaan akrab politikus Fraksi PKB tersebut.
Sementara Hudan Dardiri selaku koordinator petani anggrek menandaskan bahwa, hasil dari pengelolaan anggrek tersebut 20% untuk PAD Desa Sadengrejo. Karena itu, Hudan berharap dukungan dari Pemkab. Sebab menurutnya, terkait pemasaran anggrek sudah tersedia. (afa/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News