"Ulama dan kiai semuanya adalah pejuang, kiai ini tidak pernah mementingkan hasil, yang penting terus memperjuangkan kebenaran. Sekarang kita berjuang untuk mengisi tanah air ini agar selamat dan diberi berkah oleh Allah," sambungnya.
Orang nomor 2 di lingkungan Pemerintah Provinsi Jatim itu menuturkan, jika para ulama dan kiai hanya memikirkan dirinya sendiri, maka tanah air ini tidak akan pernah ada, sebab adanya tanah air ini juga berkat keikhlasan perjuangan para ulama. "Maka tanah air tercinta ini harus kita pertahankan, kalau ada yang kurang mari kita perbaiki bersama-sama," tegasnya,
Acara haul akbar ini, kata dia, adalah bagian dari cara untuk mengenang jasa para ulama yang telah wafat. "Inilah salah satu ajaran ulama untuk kita selalu mencoba mengenangnya, untuk mengingat para jasa ulama, untuk sering menggelar Haul semacam ini," urainya.
Sehingga, kata dia, ulama memang harus selalu dikenang dan didoakan, sebab jasa-jasa dan perjuangannya serta kebaikannya sangatlah besar. "Ingat pelajaran dari Rasul, yang namanya kebaikan itu tidak akan rusak, dan hilang, bahkan kebaikan itu tetap akan melekat walaupun orang yang berbuat kebaikan itu sudah wafat," paparnya.
Gus Ipul juga berharap kepada seluruh umat Islam agar selalu mengenang jasa-jasa para pahlawan, khususnya para ulama yang ikut berjuang untuk kemerdekaan bangsa Indonesia.
Ketua panitia Haul Thoqiqoh Naqsabandiah itu, HM Sohibuddin mengatakan, selain dihadiri oleh Bupati Pamekasan Ach Syafii, sekitar 15 ribu jamaah juga hadir dalam acara ini. "Tidak hanya dari Pamekasan, tetapi dari berbagai Kabupaten di Jawa Timur," terangnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News