TUBAN, BANGSAONLINE.com - Setelah dilaksanakan selama sepekan penuh di Kabupaten Lamongan, Tuban, Bojonegoro, dan Gresik, Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jatim VI/2019 akhirnya resmi ditutup oleh Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) RI Imam Nahrawi. Penutupan pesta olahraga tingkat Provinsi Jatim ini diselenggarakan di Stadion Bumi Wali, Tuban, Sabtu (13/7) malam.
Ikut hadir mendampingi momen penutupan tersebut Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa beserta Forkopimda Jatim, empat bupati yang menjadi tuan rumah Porprov Jatim VI/2019, jajaran pengurus KONI, serta beberapa bupati/wali kota se-Jatim lainnya.
Baca Juga: 2 Rider ISSI Kota Batu Dominasi Kejuaraan Balap Sepeda Indonesia Downhill Seri 3 2024
Kehadiran Menpora Imam Nahrawi untuk menutup event olahraga tingkat Jatim ini menjadi ajang pertama kali di seluruh Indonesia. Dirinya merasa bangga, karena provinsi yang dipimpin oleh Gubernur Khofifah ini sukses menyelenggarakan Porprov Jatim. Bahkan, di tahun-tahun mendatang, pelaksanaan Porprov Jatim akan diselenggarakan setiap dua tahun sekali.
Menpora Imam Nahrawi berharap, provinsi lain bisa meniru Jatim. Dalam konteks nasional, pihaknya menyiapkan regulasi besar agar PON bisa dilaksanakan per dua tahun di dua provinsi yang akan dimulai pada 2022.
Menurutnya, penyelenggaraan Porprov di tingkat daerah bisa menjadi kawah candradimuka lahirnya atlet Indonesia yang berprestasi dan membanggakan. Sehingga, mereka bisa mewakili Indonesia meraih juara di tingkat dunia, seperti di event olimpiade.
Baca Juga: Pengurus KONI Gresik Keluhkan Minimnya Anggaran dan Fasilitas
“Termasuk juga momentum Porprov memastikan bahwa olahraga menjadi perekat kita. Ekonomi bangkit, kekuatan sosial dan solidaritas kita betul-betul terbangun dengan baik. Lebih dari itu melalui olahraga akan terbentuk komunitas yang kuat saling menghargai, respek, menghormati dan menjunjung tinggi sportivitas,” katanya.
Menpora kelahiran Bangkalan ini juga berpesan kepada seluruh atlet Jatim agar tidak memiliki rasa puas diri dan senang hanya menjadi juara di Porprov saja. Sebab di depan, mereka akan mendapat tantangan lagi, seperti event SEA Games, Asian Games, Olimpiade dan Kejuaraan Dunia lainnya.
“Dari Porprov inilah yang akan menjadi cikal bakal atlet-atlet yang bisa menjadi juara di olimpiade,” kata Menpora Imam Nahrawi.
Baca Juga: Dibuka Bupati Gus Yani, Porkab Gresik 2024 Diikuti Ribuan Atlet
Sementara itu, Gubernur Khofifah Indar Parawansa yang ikut hadir di ajang penutupan Porprov VI/2019 itu menyampaikan, bahwa pelaksanaan Porprov Jatim kali ini telah banyak mencetak rekor baru berbagai cabang olahraga. Karena itu, pihaknya mengajak kepada seluruh kepala daerah, pimpinan KONI, dan pelatih untuk terus mengawal dan meningkatkan prestasi sampai puncak sehingga membawa harum nama bangsa dan negara.
“Mudah-mudahan tetap semangat. Para pelatih tetap menggenjot agar prestasi ke depan bisa diraih lebih prestiges lagi,” ujar gubernur perempuan pertama di Jatim ini.
Soal persiapan pelaksanaan Porprov Jatim dua tahun mendatang, Gubernur Khofifah meminta agar dipersiapkan lebih komprehensif lagi. Sehingga, kesiapan daerah, atlet, masyarakat serta sektor pendukung lainnya seperti wisata dan UMKM bisa semakin bergeliat lagi.
Baca Juga: Sambut Porprov Jatim 2025, Hapkido Sidoarjo Gelar Latihan Bersama
"Kalau misalnya peluncuran maskot bisa lebih awal, masyarakat bisa menyatu dengan Porprov dalam jangkauan yang lebih luas. Artinya gravitasi masyarakat Jatim ke event porprov akan lebih kuat," jelasnya.
Terkait pembibitan atlet Jatim, Gubernur Khofifah berharap agar para atlet millenial bisa dipersiapkan lebih seksama lagi untuk dapat menembus prestasi tingkat dunia. "Jadi memang usia 16-21 tahun itu disiapkan agar ke depan mau ikut PON, SEA Games, Asian Games, Olimpiade masih memiliki cukup banyak waktu," jelasnya.
Kepada Menpora RI, Gubernur Khofifah pun merekomendasikan beberapa venue di wilayahnya untuk bisa digunakan sebagai laga tingkat nasional maupun internasional. Salah satunya venue untuk cabang olahraga (cabor) paralayang dan sepatu roda yang berada di Kabupaten Tuban.
Baca Juga: KONI Gresik Gelar Porkab 2024, Pertandingkan 16 Cabor
Menurutnya, kedua venue tersebut bisa menjadi rekomendasi khusus bagi Menpora RI jika terdapat event nasional maupun internasional yang diselenggarakan di Indonesia. Termasuk beberapa venue lain di Kab. Bojonegoro, Kab. Lamongan, dan Kab. Gresik yang juga memberikan inspirasi.
“Ada masukan venue Paralayang di Kabupaten Tuban yang indahnya luar biasa apalagi bisa mendekati waktu sunset. Venue untuk sepatu roda juga tak kalah indahnya di Mangrove Center Tuban,” kata orang nomor satu di Jatim ini.
Di sela-sela menyampaikan sambutannya, Gubernur Khofifah pun berkesempatan memberikan raket tennis kepada atlet pendulang emas cabor tennis yang memiliki nama mirip dengannya. Atlet tersebut bernama Khofifah Indar Paraswati. Sontak para undangan yang hadir pun bertepuk tangan.
Baca Juga: Menuju PON XXI Aceh, PABSI Jatim Gelar Seleksi Atlet Cabor Angkat Besi
Ketua Umum KONI Jatim Erlangga Satriagung menyampaikan, bahwa penyelenggaraan Porprov Jatim VI/2019 telah mencatatkan banyak rekor baru. Misalnya dari cabor selam, terdapat 16 nomor yang terpecahkan rekornya. Lalu cabor panahan terdapat 10 nomor.
“Porprov ini spektakuler. Rekor baru terpecahkan dalam Porprov ini. Dari 38 kabupaten/kota ini sekarang jauh lebih bagus. Semua tersebar. Semua kabupaten/kota dapat medali,” katanya.
Menyebarnya perolehan medali oleh Erlangga Satriagung itu karena proses pembinaan dan pembibitan atlet di daerah dinilai berhasil.
Baca Juga: Persiapan Porprov Jatim 2025, KONI Kota Batu Gelar Tes VO2 Max ke 285 Atlet
Selain itu, Porprov kali ini juga menjadi tanda kebangkitan generasi millenial di sektor olahraga. Karena usia peserta yang diperbolehkan antara 16-21 tahun. Sehingga peserta Porprov benar-benar kalangan millenial.
Erlangga juga memuji Gubernur Khofifah yang bisa menjadikan Porprov seperti PON. Dengan olahraga yang maju seperti ini, multiplier effect akan banyak diperoleh.
Pelaksanaan Porprov VI/2019 kali ini, juga dinilainya sebagai ajang terbesar di Indonesia dengan melibatkan sebanyak 10.302 personil, terdiri dari 7.818 atlet dan 2.484 official. Nomor yang dipertandingkan pun sebanyak 525 nomor dari 42 cabor.
Baca Juga: Pemkot Batu Anggarkan Rp800 Juta untuk Renovasi GOR Gajah Mada
Pada kesempatan yang sama, Bupati Tuban Fathul Huda mengapresiasi Gubernur Khofifah yang memiliki kepedulian terhadap olahraga. Hal ini dibuktikan dengan kepeduliannya dengan menghadiri event olahraga Porprov saat pembukaan dan penutupan.
Bahkan Menpora RI juga ikut hadir saat penutupan. Selain itu Porprov yang dulu hanya empat tahun sekali, sekarang menjadi dua tahun sekali.
Gubernur Khofifah Serahkan Piala Bergilir kepada Kota Surabaya sebagai Juara Umum Porprov Jatim VI
Penutupan Porprov Jatim VI/2019 yang dilaksanakan di Stadion Bumi Wali , Kab. Tuban diawali dengan sholawat nabi dari Group Rebana Quthul Qobi dan pemberian santunan untuk anak yatim piatu oleh Menpora RI Imam Nahrawi dan Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa.
Acara semakin meriah dengan penampilan Tari Kolosal Genderang Perjuangan yang ditarikan oleh 1.000 orang dengan 5 maskot Porprov Jatim VI/2019, beserta defile atlet dari 38 kabupaten/kota se-Jatim. Defile ditutup dengan penampilan Marching Band siswa-siswi MAN 1 Tuban.
Pada kesempatan itu, Gubernur Khofifah juga menyerahkan Piala Bergilir Juara Umum kepada Kota Surabaya sebagai Juara Umum Porprov Jatim VI/2019.
Selanjutnya dilakukan penurunan Bendera Porprov Jatim oleh Paskibra diberikan kepada 3 Atlet dari provinsi, 4 Atlet dari Kabupaten Tuban. Pada saat penurunan diiringi oleh lagu Padamu Negeri.
Para atlet menyerahkan Bendera Porprov Jatim ke Gubernur Khofifah didampingi Ketua Umum KONI Provinsi Jawa Timur. Selanjutnya bendera diserahkan kepada Bupati Lumajang mewakili tiga bupati lainnya, yakni Bupati Situbondo, Bupati Jember, dan Bupati Bondowoso yang rencananya akan menjadi tuan rumah pelaksanaan Porprov Jatim VII/2021. (mdr/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News