BANGKALAN, BANGSAONLINE.com - Puluhan emak-emak dan nenek-nenek menggelar aksi bisu ke Pemkab Bangkalan dan DPRD terkait beredarnya foto pernikahan Bupati Bangkalan di berbagai media sosial, Jum'at (2/8).
Bahkan, aksi itu juga tampak diikuti emak yang tengah hamil dan ada juga yang membawa anaknya. Aksi tersebut digelar untuk menolak poligami yang dilakukan bupati dan isu perda poligami,
BACA JUGA:
- Bagikan 500 Sertifikat Tanah Warga Bangkalan, Wakil Kepala BPN Minta Kades Bantu Urus Administrasi
- Bupati Bangkalan Non-Aktif Divonis 9 Tahun Penjara dan Denda Rp300 Juta
- Begini Penjelasan Ayu Khoirunita, Istri Muda Bupati Bangkalan yang Mundur dari Saksi Kasus Korupsi
- Istri Muda Bupati Bangkalan Hadiri Sidang Kasus Dugaan Korupsi Suaminya, Diana Ungkap Setoran Fee
Puluhan emak-emak membawa poster yang bertuliskan "Saya tidak siap berbagi" dan "Orang beradab anti poligami" serta "Bila bapak bukan bupati kami tidak peduli" dan "Ibu bupati, jangan biarkan bapak berpoligami".
Emak-emak yang tergabung dalam Gerakan Wanita Anti Poligami (Gerwani) dalam tuntutannya menolak orang nomor satu di Bangkalan berpoligami.
''Bupati harus kesatria mengakui telah kawin dengan seorang wanita atau poligami sebagai istri kedua. Kami mendukung Zainab Zuraidah mencabut surat rela dimadu dan menolak pembahasan Perda Poligami menjadi Kota Poligami," begitu bunyi rilis yang disebar para peserta aksi
Sesuai namanya, dalam aksi bisu ini betul-betul tidak ada suara dari emak-emak dan nenek-nenek yang demo. Bahkan ketika mereka diwawancarai wartawan. "Sudah jelas dirilis, tidak ada yang mau diperjelas lagi," ujar salah satu korlap yang tidak mau disebut namanya