KOTA PASURUAN, BANGSAONLINE.com - Wakil Wali Kota Pasuruan R. Teno Prasetyo S.T. menerima empat orang Doktor Universitas Brawijaya (UB) Malang, Senin (5/8) bertempat di Kelurahan Tambaan, Kecamatan Panggungrejo, Kota Pasuruan.
Keempat doktor itu adalah Dr. Rudianto, MA, Dr. Ir. Erni Yudaningtyas, Dr. Ir. Tri Djoko Lelono, M.Si dan Dr, Rarasrum Dyah Kasitowati, S.Kel, M.Si. Mereka datang ke Kota Pasuruan dalam rangka Program Doktor Mengabdi di Kelurahan Tambaan. Program ini difokuskan kepada pemanfaatan limbah plastik untuk dijadikan BBM seperti premium, minyak tanah, dan solar.
Baca Juga: Lepas Kontingen Popda dan Peparpeda 2024, Pjs. Wali Kota Pasuruan Minta Jaga Sportivitas
Hadir dalam kegiatan tersebut Kepala OPD di lingkungan Pemerintah Kota Pasuruan, Camat, dan Lurah se-Kota Pasuruan.
Dalam sambutannya, Wawali Teno menyampaikan apresiasi terhadap kegiatan ini. "Program ini sebagai bentuk kepedulian kita semua akan permasalahan sampah di Kota Pasuruan. Hasil penelitian para Doktor ini hendaknya disosialisasikan kepada masyarakat, khususnya di wilayah Tambaan ini agar mampu mengubah sampah plastik menjadi BBM," pesannya.
Baca Juga: Lilik Pujiastuti Dilantik Sebagai Penjabat Sementara Wali Kota Pasuruan
Ia berharap, program pengabdian kepada masyarakat ini tetap dapat berkelanjutan bagi masyarakat Kota Pasuruan, karena banyak keuntungan yang dapat diperoleh, terutama dari mendaur ulang sampah. "Tentu saja, salah satunya akan mengurangi volume sampah. Namun hal lain yang dapat kita peroleh adalah mengubahnya menjadi bahan bakar minyak," tuturnya.
Sementara menurut Ketua Lembaga Penelitian Dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Brawijaya Malang Dr. Ir. Bambang Susilo, bahwa limbah plastik saat ini menjadi persoalan dunia, di mana Indonesia menjadi negara nomor 2 (dua) penyumbang sampah plastik terbesar di dunia.
Pesisir Tambaan Kota Pasuruan dipilih sebagai lokasi kegiatan Doktor Mengabdi karena pantainya saat ini sudah dipenuhi sampah plastik dan keberadaan sampah plastik ini berdampak kepada kesehatan manusia, seperti bau yang menyengat, banyaknya lalat, dan estetikanya kurang nyaman untuk di pandang.
Baca Juga: Silaturahmi Pemkot Pasuruan dengan Tomas dan Ormas, Adi Wibowo Bersyukur karena Hal ini
Lebih lanjut, dalam program ini mesin destilator yang ditemukan oleh Muryani dari Wlingi Blitar untuk merubah sampah plastik menjadi BBM akan diimplementasikan di Kelurahan Tambaan. Untuk mengimplementasikan mesin destilator ini, program Doktor Mengabdi ini melibatkan unsur masyarakat yaitu organisasi karang taruna Bina Hangtuah yang akan menjadi penggerak utama untuk mengolah limbah plastik ini menjadi BBM. (ard/par/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News