SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Gubernur Khofifah Indar Parawansa menolak jadi Ketua DPD Partai Demokrat Jawa Timur. "Jadi saya rasa banyak kader keunggulan, kompetitif, komparatif. Saya sampaikan terima kasih. Saya rasa kader di partai demokrat sangat banyak miliki keunggulan kompetitif," kata Khofifah di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Rabu (14/8/2019).
Khofifah mengaku ingin menjaga jarak dengan semua elemen masyarakat dan ingin fokus memajukan Jatim. "Saya ingin jadi bagian seluruh elemen strategis di Jatim. Saya menjaga jarak yang sama, dengan seluruh elemen strategis apakah partai, perguruan tinggi, ormas dan tentu elemen strategis lainnya," kata Khofifah.
Baca Juga: Dapat Ucapan Selamat dari Kompetitor Pilkada 2024, Khofifah Ucapkan Terima Kasih ke Luluk Hamidah
Sebelumnya diberitakan bahwa Dr Soekarwo mundur dari Ketua DPD Partai Demokrat Jawa Timur. Direktur Ekskutif DPP Partai Demokrat Fadjar Sampurno mengatakan bahwa surat pengunduran diri Pakde Karwo – panggilan mantan Gubernur Jawa Timur itu – sudah diterima Ketua Umum DPP Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
"Minggu lalu sudah pak SBY menyatakan setuju [pengunduran diri Soekarwo]," kata Fadjar dikutip CNN Indonesia, Rabu (14/8).
Renvile Antonio, Sekretaris DPD Partai Demokrat Jawa Timur juga membenarkan. Bahkan DPD Partai Demokrat kini sedang mencari siapa pengganti Pakde Karwo.
Baca Juga: Emil Dardak Ajak Kader Demokrat Sidoarjo Kawal Kemenangan Pilgub dan Pilbup Pilkada 2024
Menurut Renvile, ada beberapa nama yang cocok, antara lain Gubernur Khofifah Indar Parawansa dan Wakil Gubernur Emil Elistianto Dardak yang mereka usung di Pilkada Jatim 2018.
"Saat ini mereka
tidak berpartai. Setahu saya sampai sekarang Khofifah dan
Emil tidak partai, jadi tidak ada salahnya berharap salah satu dari beliau ikut
bergabung di PD," katanya.
"Kalau di Ketua DPD kami Gubernur Jatim, minimal keduanya ya unda-undi lah, minimal yang punya jabatan publik cukup signifikan, karena ini merupakan sosok simbol partai," kata Renvile.
Baca Juga: Khofifah-Emil Raih Penghargaan dari Duta Besar Inggris
Namun Khofifah secara tegas menolak. Ketika wartawan bertanya, bagaimana dengan Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak, Khofifah setuju. "Itu hak demokrasi. Saya akan ikuti afiliasi politik dan hak demokarsi siapa pun. Misal Pak Wagub jadi bagian dipromot, beliau siap, saya mendukung," kata Khofifah.
Lalu bagaimana tanggapan Emil? “Mana ada kita menjawab sesuatu yang sifatnya masih menjadi wacana. Saya rasa sekarang saya lebih dalam porsinya untuk menjawab hal-hal yang berkaitan dengan amanah di eksekutif,” kata Emil sembari mengatakan bahwa sampai sekarang belum ada komunikasi soal jabatan itu. (tim)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News