TUBAN, BANGSAONLINE.com - Warga Tuban yang lahannya terdampak pembangunan kilang minyak dibuat bingung oleh pihak penggarap proyek dan Badan Pertanahan Negara (BPN) setempat. Pasalnya, sampai saat ini mereka belum mengetahui tanahnya bakal dihargai berapa per meternya.
"Belum tahu berapa harga tanah yang akan dibeli," ujar Wastain pemilik lahan di Desa Wadung, Kecamatan Jenu seusai mengikuti acara penyuluhan pengadaan lahan untuk Desa Wadung dan Kaliuntu oleh BPN Tuban di pendopo kecamatan setempat, Kamis (15/8).
Baca Juga: PT TPPI Tuban Ajak Masyarakat Bebersih Pantai dan Bagikan 1.000 Bibit Pohon
Dia mengaku khawatir apabila ternyata tanahnya bakal dihargai murah sehingga hasilnya tidak bisa digunakan untuk membeli lahan pengganti. "Terus kita mau makan apa jika tidak ada lahan pengganti," ungkapnya.
Ia menyangkan BPN maupun pihak terkait yang tidak menjelaskan secara gamblang harga tanah per meter. Selain itu, ia juga khawatir jika nantinya ada oknum mafia tanah yang akan mempermainkan harga.
Hal senada disampaikan Jamil. Ia mengaku menanti kepastian harga, agar punya patokan saat mencari lahan pengganti. "Saya khawatir harganya tidak seauai," papar Jamil.
Baca Juga: Lahan Kilang Tuban GRR Kembali Terbakar, Ini Penyebabnya
Terkait hal ini, Kepala BPN Tuban Danang Anindito menegaskan jika penentuan harga tanah bukanlah ranah pihaknya. "Penentuan harga bukan wewenang kami, tapi wewenangnya appraisal. Nanti ada kesepakatan antara pemilik tanah dan appraisal," tukas Danang. (gun/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News