Jelang Pilkades Serentak Lamongan: 897 Cakades Deklarasi Damai, 83 Desa Masuk Kategori Rawan Konflik

Jelang Pilkades Serentak Lamongan: 897 Cakades Deklarasi Damai, 83 Desa Masuk Kategori Rawan Konflik Salah seorang cakades menandatangani deklarasi damai siap menang dan kalah.

LAMONGAN, BANGSAONLINE.com - Bupati Lamongan Fadeli mengaku kecewa ketika melihat sebagian Calon Kepala Desa (Cakades) yang maju pada Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) serentak 2019 Kabupaten Lamongan tidak hadir saat dikumpulkan di Pendopo Lokatantra untuk mengucapkan Deklarasi Damai.

"Dari 897 calon, tidak semuanya hadir. Hampir setiap kecamatan ada yang tidak hadir. Yang tidak hadir ini berarti belum siap menang. Justru yang hadir ini adalah kesatria, yang benar-benar memahami demokrasi," kata Fadeli, Kamis (5/9).

Fadeli pun meminta kepada cakades yang hadir dalam Deklarasi Damai agar bersaing secara sehat dan tetap menjaga keutuhan di kalangan masyarakat.

"Saya melihat semangat untuk tetap kompak, guyub, rukun, insya allah nanti pelaksanannya tetap aman dan sukses," tuturnya.

Sementara itu, Kapolres Lamongan AKBP Feby DP Hutagalung mengatakan, Deklarasi Damai menjadi salah satu upaya untuk mencegah terjadinya konflik dalam pelaksanaan Pilkades.

Menurut Feby, berdasarkan hasil pemetaan yang dilakukan Polres Lamongan, ada sekitar 83 desa yang dinilai memiliki potensi terjadinya konflik, sehingga harus mendapatkan perhatian khusus.

"Ada sekitar 83 desa yang akan kita fokuskan untuk maksimalkan dan akan kita profiling kembali menjelang pelaksanaan pilkadesnya," ucap Feby.

Namun Feby mengatakan, jumlah tersebut tidak mutlak dan masih bisa berubah, tergantung perkembangan yang terjadi di lapangan.

"Sampai saat ini masih 83, tidak menutup kemungkinan akan semakin turun, karena upaya kita preventif untuk mencegah potenai-potensi konflik," ujarnya.

Lebih lanjut Feby menjelaskan, selain mengajak Cakades untuk melakukan Deklarasi Damai, pihaknya juga melakukan upaya lain untuk menjaga pelaksanaan Pilkades di Lamongan tetap kondusif.

"Ada beberapa indikator yang menjadi penilaian kita, yang kita anggap sebagai bentuk kerawanan yang harus kita cari solusinya, sehingga nanti pada saat pelaksanaan bisa mengurangi tensi," pungkasnya. (qom/rev)

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO