TUBAN, BANGSAONLINE.com - Bupati Tuban H Fathul Huda meninjau lokasi uji Seismik 3D yang dilakukan oleh Pertamina Hulu Energi Tuban East Java (PHE TEJ) di Desa Padasan, Kecamatan Kerek, Kamis (12/9).
Dalam kunjungannya, Bupati berkesempatan melihat langsung proses uji seismik dengan truk vibro yang digunakan untuk menghantarkan gelombang seismik. Gelombang itu disalurkan melalui kabel yang telah terpasang dan bisa dipantau melalui sistem yang ada di sebuah laboratorium.
Baca Juga: Diskopumdag Tuban Fasilitasi 80 UMKM untuk Bermitra dengan Toko Ritel Modern
Pada kesempatan itu, Bupati meminta masyarakat untuk terus mendukung kegiatan PHE TEJ dalam upaya mencari sumber cadangan minyak dan gas baru di Kabupaten Tuban. Mengingat, energi merupakan kebutuhan utama yang harus terpenuhi.
"Harapan kita semua, semoga survei ini bisa berhasil dan menemukan sumber migas baru di Tuban," ujar Bupati.
Bupati kelahiran Montong itu juga meminta agar perusahaan bisa menjalin komunikasi yang baik dengan masyarakat, khususnya warga sekitar. Ia meminta kegiatan itu juga melibatkan paing tidak sekitar 1.500 tenaga kerja lokal.
Baca Juga: 40 UMKM Binaan Pemkab Tuban Siap Ekspor Produk ke Luar Negeri
"Kondisi saat ini bukan waktu yang sibuk, para petani juga tidak sedang menggarap lahannya. Penyerapan tenaga kerja ini juga sangat membantu warga," tuturnya.
Sementara itu, Humas PHE TEJ Ulin Najah mengatakan, kunjungan Forkopimda ini juga terkait perhitungan kompensasi yang menjadi wewenang pemkab. Sehingga melalui kunjungan itu, diharapka pemkab mengetahui secara langsung dampak lingkungan yang ditimbulkan, baik dari lahan yang digunakan maupun tanaman yang terkena dampak.
"Dengan kunjungan ini supaya pemkab tahu secara detail kondisi di lapangan, karena pemberian kompensasi berada di bawah pengawasan pemerintah," kata Ulin.
Baca Juga: Dispendik Tuban Gelar Student Festival Week 2024
Pihaknya juga memperlihatkan penggunaan truk vibro, supaya bisa dilihat dampak lingkungan yang ditimbulkan. "Getaran yang ditimbulkan oleh truk vibro tidak terlalu berbahaya, aman, dan sangat cocok dilakukan di kawasan pemukiman," pungkasnya. (gun/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News