Seminggu, 3 Warga Mojokerto Bunuh Diri

MOJOKERTO (bangsaonline)

Dalam seminggu ini, ada tiga warga Mojokerto memilih bunuh diri. Setelah karyawati toko busana bunuh diri nyebur Brantas, dan di Dlanggu,ABG 19 tahun tewas nenggak potas, kemarin disusul Putri Setyoningsih (24) pilih kendat di tempat kerja.

Baca Juga: Diduga Bunuh Diri, Pria di Kota Malang Tewas Mengenaskan Tertabrak Kereta Api

Karyawati toko kosmetik Morodadi asal Desa Kambingan, Kecamatan Ngusikan, Jombang ini ditemukan tewas tergantung di lantai 3 tempat kerjanya, Jalan Majapahit, Kota Mojokerto ini, ditemukan tewas, saat Senin (17/11) pagi.

Kasat Reskrim Polres Mojokerto Kota AKP Maryoko mengatakan, korban pertama kali ditemukan rekan kerjanya, Febiyanti (20) sekitar pukul 07.00 Wib di tempat menjemur cucian lantai 3, rumah sekaligus Toko Morodadi.

Saat ditemukan, korban sudah tak bernyawa dengan posisi leher tergantung seutas tali plastik warna biru, yang diikatkan ke blandar atap. Korban masih memakai kaos warna merah-putih, serta celana panjang warna abu-abu.

Baca Juga: Sekuriti BNI Surabaya Bunuh Diri, Polisi Pastikan Korban Lari dan Melompat dari Lantai 13

"Rekan korban (Febiyanti) masuk ke dalam toko dan naik ke lantai 3, mengetahui korban posisinya sudah menggantung, saksi memanggil temannya, Suhartatik, dan pemilik toko, Cik Nanik. Kemudian, ketiganya melihat korban ternyata sudah meninggal dunia dan melaporkan ke sini (Polres Mojokerto Kota)," jelas Maryoko, kemarin.

Masih kata Maryoko, jenazah korban telah menjalani otopsi di RSUD Dr Wahidin Sudiro Husodo. Hasilnya, hanya ditemukan luka bekas jeratan pada leher korban. Selain itu, lidah korban dalam kondisi menjulur ke luar. "Hasil visum tidak ditemukan bekas kekerasan pada tubuh korban, hanya luka bekas jeratan tali plastik pada leher korban, diduga kuat korban meninggal karena gantung diri," ungkap Maryoko.

Sementara hasil olah tempat kejadian perkara (TKP), Maryoko menuturkan, pihaknya menyita barang bukti berupa seutas tali plastik warna biru yang digunakan korban untuk mengakhiri hidupnya, sebuah kursi kayu lama sebagai pijakan gantung diri, sandal jepit merah serta sebuah handphone milik korban

Baca Juga: Depresi Istri Hamil 8 Bulan, Sekuriti BNI Surabaya Bunuh Diri Lompat dari Lantai 13

"Saat ini jenazah korban masih di RSUD Dr Wahidin Sudiro Husodo, karena penyebabnya murni bunuh diri, jenazah akan kita serahkan kepada keluarganya untuk dimakamkan," urainya.

Maryoko menambahkan, aksi gantung diri diduga dilakukan korban antara pukul 04.30-07.00 Wib. Pasalnya, sekitar pukul 04.30 Wib, korban sempat berbicara dengan majikannya di lantai bawah ruko Morodadi. Saat itu, tidak ada yang aneh pada perilaku korban yang sehari-hari tinggal di ruko Morodadi bersama majikannya itu.

"Diduga meninggalnya baru, karena pukul 04.30 Wib korban masih bertemu dengan majikannya, masih sempat bicara seperti biasa di lantai bawah, tidak diketahui ada masalah apa-apa," imbuhnya.

Baca Juga: Orang Tak Dikenal Diduga Bunuh Diri di Jembatan Semampir Kediri

Masih menurut Maryoko, sebelum gantung diri, korban kerap kali curhat ke teman kerjanya, Febiyanti. Dalam curhatnya itu, korban mengeluhkan hubungan dengan kekasihnya yang tak lagi harmonis. Sayangnya, korban tak pernah menyebutkan identitas kekasihnya. "Dari pemeriksaan saksi-saksi, dugaan sementara motif korban gantung diri karena masalah asmara, namun akan kita lakukan penyelidikan lebih lanjut, termasuk memeriksa ponsel korban," pungkas Maryoko.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Diduga Depresi, Wanita di Pekanbaru Melakukan Percobaan Bunuh Diri':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO