Deteksi Keberadaan Ikan, Nelayan Lamongan Dikenalkan Aplikasi "Fish On"

Deteksi Keberadaan Ikan, Nelayan Lamongan Dikenalkan Aplikasi "Fish On" Handoro Ismanto, Kabid Nelayan Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Jawa Timur didampingi H. Sholahudin.

LAMONGAN, BANGSAONLINE.com - di pesisir Kabupaten Lamongan diperkenalkan dengan sebuah aplikasi berbasis android, untuk mendeteksi keberadaan ikan. Aplikasi yang dikenalkan bernama Fish On.

“Di aplikasi ini nelayan bisa mendeteksi keberadaan ikan. Setelah ikan itu ada, kemudian nelayan diminta untuk memasukkan lookbook untuk produksi ikan di aplikasi, kemudian nelayan itu bisa menjual ikan melalui aplikasi android,” kata Handoro Ismanto, Kabid Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Jawa Timur, di Pondok Pesantren Sunan Drajat, Lamongan, Rabu (25/9).

Baca Juga: Khofifah Blusukan ke Pasar Kliwon dan Dialog dengan Nelayan di Lamongan

Dikatakan Handoro, aplikasi yang dikenalkan dalam seminar nasional yang digelar Badan Kemaritiman Nahdlatul Ulama (BKNU) Lamongan ini, tak hanya memudahkan nelayan saat menangkap ikan di laut.

“Jadi program ini selain untuk mempermudah nelayan mencari ikan, juga untuk mendapatkan harga ikan yang baik,” katanya seusai seminar yang juga menghadirkan Amril Syahputra Rangkuti, peneliti kajian pesisir dan laut IPB; H Ubaid, Dinas Perikanan dan Kelautan Lamongan; H. Sukri, tokoh nelayan; dan Iptu Winardi, Kasatpol Airud Polres Lamongan.

Lebih lanjut Handoro menjelaskan, di Jawa Timur, aplikasi Fish On ini baru sebatas dikenalkan ke nelayan Kabupaten Lamongan, Banyuwangi, Pacitan, Pamekasan dan Jember saja. “Kita nanti akan melakukan kegiatan pelatihan penggunaan aplikasi itu,” ucap Handoro dalam seminar bertema “Menuju Lamongan Sejahtera Melalui Aplikasi Berbasis Android” ini.

Baca Juga: Difasilitasi EMCL, Nelayan di Tuban-Lamongan Berlomba Buat Sambal dan Olahan Hasil Laut

Sementara itu, Fajar Widisasono, Chief Representative Program Satu Juta Berdaulat menerangkan, aplikasi Fish On ini tidak ubahnya seperti Gojek atau Grab. “ kita ajari, ini mewujudkan digitalisasi di nelayan. Kalau Gojek atau Grab, menemukan penumpang, Fish On ini menemukan ikan,” katanya.

Fajar membeberkan, dengan aplikasi tersebut memungkinkan nelayan melihat lokasi ikan, sehingga mereka bisa langsung menuju ke lokasi ikan yang sedang berkumpul tersebut.

“Karena nelayan tidak tahu tujuannya menangkap ikan, tapi mencari ikan dengan Fish On, nelayan sudah tahu tujuannya pergi ke laut. tradisional mencari ikan dengan intuisi, tapi dengan Fish On bisa lebih canggih,” ucapnya.

Baca Juga: SKK Migas Apresiasi Program Penghijauan FSO Gagak Rimang

Dikatakan Fajar, di aplikasi Fish On menyajikan panduan tentang menangkap ikan dengan cepat, ikan tetap segar, dan harga jual tinggi. “Ada juga transaksi dengan fish-money,” tuturnya.

Selain mengenalkan aplikasi Fish On, lanjut Fajar, pihaknya dan Pemprov Jawa Timur juga akan mengajari nelayan cara menerapkan teknologi pengawetan ikan dengan cara PIO (pengawetan ikan organik).

“Kita bisa bertahan 4-5 hari, pengawet ikan organik. masalah menjual ikan, kita buat nelayan bisa langsung terhubung dengan industri, rumah tangga, rumah makan,” tuturnya. (qom/rev)

Baca Juga: Tenggelam saat Cari Ikan di BGS, Nelayan dari Lamongan Ditemukan Tewas

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO