BLITAR, BANGSAONLINE.com - Anisa Sela, siswi kelas 3 SD Islam Kota Blitar tercebur ke dalam sumur sedalam 10 meter. Siswi kelas 3 SD itu tercebur ke dalam sumur saat sedang bermain petak umpet bersama teman-temanya, Kamis (26/9/2019).
Sejumlah teman sekelas Anisa Sela mengatakan, saat kejadian mereka sedang istirahat pelajaran. Kemudian korban dan teman-temanya bermain petak umpet di sekitar kelas. Namun Anisa Sela tak kunjung kembali, hingga teman-temanya mengetahui Anisa Sela sudah berada di dasar sumur.
Baca Juga: Suami Pembacok Istri di Blitar Diringkus
Begitu mengetahui hal ini para siswa langsung lapor ke guru kelas.
Menggunakan peralatan seadanya, Izul seorang staf administrasi kemudian turun menyelamatkan korban yang terus menangis meminta tolong. Sementara pihak sekolah langsung melaporkan kejadian ini ke petugas Damkar untuk meminta bantuan evakuasi.
"Saya tidak tahu awal mula kejadianya. Tadi tiba-tiba anak-anak minta tolong, kemudian saya langsung lari ke sini," kata Izul.
Baca Juga: Polisi Buru Suami Pembacok Istri di Blitar
Izul mengungkapkan, kondisi korban saat berada di dalam sumur masih bisa berdiri. Sehingga memudahkan proses evakuasi. Dikatakan Izul, di dalam sumur terdapat air dengan ketinggian selutut. Sumur tersebut berdiameter sekitar satu meter dengan kedalaman sekitar sembilan hingga sepuluh meter.
Korban kemudian diikat menggunakan tali dan ditarik ke atas. Proses evakuasi berlangsung sekitar satu jam. Anis Sela kemudian berhasil dikeluarkan oleh petugas gabungan dari Damkar, Satpol PP, serta kepolisian dan langsung dibawa ke rumah sakit untuk mendapat perawatan medis.
Sementara Arif Murtadho, Kepala SD Islam Kota Blitar mengatakan, kondisi sumur sebenarnya sudah ditutup oleh beton serta tralis besi agar tidak membahayakan siswa. Ia tidak tahu secara pasti bagaimana SL bisa tercebur ke dalam sumur yang memang difungsikan untuk menyuplai kebutuhan air di sekolahan.
Baca Juga: Gegara Tak Dipinjami HP, Pria di Blitar Tega Bacok Istri Berkali-kali hingga Jari Putus
"Saya nggak tahu bagaimana (bisa masuk). Itu kalau tidak dibongkar tidak bisa masuk. Saya kaget kejadiannya tadi waktu saya baru saja salat di Masjid Agung," kata Kepala SD Islam, Kota Blitar, Arif Murtado.
Pasca kejadian itu, kepanikan sempat melanda sekolah. Para siswa dan guru menangis histeris saat melihat korban dievakuasi. (ina/rev)
Baca Juga: Penerima Bantuan di Gandusari Blitar Sesalkan Penyaluran yang Dilaporkan ke Bawaslu
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News