Ahok dan Mobilitas Vertikal Politik Etnis Tionghoa

Ahok dan Mobilitas Vertikal Politik Etnis Tionghoa M. Mas'ud Adnan

Oleh: M Mas’ud Adnan...


BANGSAONLINE.com - 
Setelah sekian lama menuai kontroversi, maka pada Rabu, 19 Nopember 2014, Ir Basuki Tjahaja Purnama, MM (Ahok), dilantik sebagai gubernur DKI Jakarta. Dalam perspektif politik etnis Tionghoa, Ahok benar-benar menjadi fenomena baru dalam pentas politik nasional. Ahok yang lahir dari etnis minoritas bukan saja menggebrak pentas politik nasional tapi juga membuat publik tercengang.

Gaya bicara Ahok yang ceplas-ceplos dan sikapnya yang tegas telah menumbuhkan genre politik baru, disamping gaya khas Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (presiden RI terpilih) yang low profile dan identik dengan politik blusukan. 

Ahok memang WNI etnis Tionghoa yang lagi ketiban pulung dalam politik. Apalagi setelah Jokowi terpilih sebagai Presiden RI ke-7. Ia bisa menjadi orang pertama dari kalangan etnis Tionghoa yang menjabat gubernur wilayah paling strategis, yaitu DKI Jakarta.

Memang pada 11 Oktober 1919 Souw Beng Kong pernah diangkat penjajah Belanda sebagai kapiten dan Dewan Tionghoa di Batavia. Tapi jabatan itu hanya untuk mengurus etnis Tionghoa yang saat itu berjumlah sekitar 400 orang. Kisah lain, Tan Djin Sing, kapiten Tionghoa, diangkat oleh Sultan Hamengku Buwono III menjadi bupati di Yogyakarta. Tapi, menurut T.S. Werdoyo pada 1990 dalam bukunya berjudul Tan Jin Sing, Dari Kapiten Cina Sampai Bupati Yogyakarta, ia sebenarnya orang Jawa yang dipelihara orang Tionghoa (Benny G Setiono, 2008). 

Ahok yang lahir dengan nama Tionghoa Zhong Wanxie’ini pernah menjadi Bupati Blitung Timur (2005-2006). Ia kemudian membangun karir politik lewat Partai Golkar sebagai anggota DPRD Blitung Timur (2009-2014). Ia mengundurkan diri ketika pada 2012 mencalonkan diri sebagai Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta mendampingi Calon Gubernur Jokowi yang waktu itu Walikota Solo. Dalam keluarga, Ahok bukan satu-satunya yang terjun ke dunia politik. Adiknya, Basuri Tjahaja Purnama, kini menjabat bupati Blitung Timur (2010-2015). Nama kakak adik ini membingungkan publik karena mirip, hanya beda R (Basuri) dan Basuki (K). 


Etnis Tionghoa dan Parpol

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO