JAKARTA, BANGSAONNLINE.com – Mantan orang dekat Presiden Joko Widodo, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, mengungkapkan bahwa Jokowi dan Gibran Rakabuming Raka, sebenarnya tak bisa kerja. Cuma Ahok yang mantan Gubernur DKI itu merasa tak enak kalau harus mengungkap bukti ke publik.
Hal itu disampaikan Ahok saat berdebat dengan seorang ibu yang mengaku mendukung pasangan calon 02 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Baca Juga: Kapolri dan Panglima TNI Luncurkan Gugus Tugas Polri Mendukung Program Ketahanan Pangan di Sidoarjo
"Terus ibu kira Pak Jokowi juga bisa kerja? Kita bisa berdebat itu, saya lebih tahu, makanya saya enggak enak ngomong depan umum," ujar Ahok kepada ibu yang berusia sekitar 82 tahun itu.
Perdebatan itu terekam dalam video yang beredar secara luas hingga Rabu (7/1/2024) hari ini.
Menurut Ahok, kinerja Jokowi selama ini bisa diperdebatkan. Begitu juga Gibran. Ahok juga mengatakan enggan memilih presiden yang emosional dan sudah tidak sehat.
Baca Juga: Dukung Program Ketahanan Pangan, Polsek Kabuh Manfaatkan 4 Hektare Lahan Kosong
Meski demikian Ahok tetap menghargai jika si ibu itu tetap memilih 02.
"Tapi persoalan pilih presiden, kita tidak mau pilih orang yang sudah tidak sehat. Kita tidak mau pilih orang yang emosional. Kita tidak mau pilih orang yang tidak terbukti bisa kerja," kata Ahok.
Menurut dia, tidak fair jika pilih calon presiden yang tidak bisa kerja.
Baca Juga: Syafiuddin Minta Menteri PU dan Presiden Prabowo Perhatikan Tangkis Laut di Bangkalan
"Tapi saya mau sampaikan juga, tidak fair kalau kita pilih presiden bukan berdasarkan kemampuan kerja," katanya.
Ahok juga mengaku khawatir jika nanti Prabowo-Gibran terpilih di Pilpres 2024. Kenapa? Menurut dia, karakter seseorang barulah teruji jika berada di dalam kekuasaan.
Terkait soal kesehatan Prabowo, Ahok khawatir Prabowo berhalangan tetap di tengah jalan sehingga jabatan presiden diganti Gibran. Namun si ibu bilang, itu malah bagus.
Baca Juga: Tafsir Al-Anbiya' 78-79: Life Begins at Fourty
Ahok langsung menukas, bahwa Gibran hanya berpengalaman 2 tahun sebagai wali kota. Padahal karakter seorang teruji jika berada dalam kekuasaan.
“Sekarang saya mau tanya, di mana ada bukti Gibran bisa kerja selama wali kota? Terus ibu kira Pak Jokowi juga bisa kerja?" kata Ahok yang merupakan politisi PDIP. .
Pernyataan Ahok itu langsung memantik reaksi para pendukung Prabowo-Gibran. Waketum Partai Amanat Nasional (PAN) Yandri Susanto minta Ahok untuk introspeksi diri.
Baca Juga: Laporkan Fufufafa dan Esemka ke Layanan "Lapor Mas Wapres", Pakar Forensik Ini Kecewa, Kenapa
"Namanya orang yang nggak dukung Prabowo-Gibran kan biasa berkomentar begitu kan. Biasa itu nggak usah terlalu kita risaukan dan itu bagian dari kepanikan Ahok kali, karena dia tahu mau kalah dan kita menyakini Prabowo-Gibran bisa kerja kok, ya kan," kata Yandri kepada wartawan, Rabu (7/2/2024).
Dilansir detik.com, Yandri menilai Ahok tak bisa kerja.
"Dia selama ini bisa kerja nggak gitu loh, ya kan, kan nggak juga kan. Apa prestasi Ahok kan nggak ada juga gitu loh, nggak ada prestasi Ahok, nggak ada. Apa prestasinya? Pertamina juga kan nggak bisa kan dia memperbaiki Pertamina, kan nggak bisa," tutur Yandri.
Baca Juga: Saluran Pengaduan Ala Gibran, Manuver Politik yang Bumerang
Ia meyakini jika Gibran bisa berkerja dengan baik melihat rekam jejak selama memimpin Kota Solo. Ia meminta Ahok tak mempertanyakan kinerja Presiden Jokowi yang sudah 2 periode memimpin Indonesia.
Antara Ahok dan Yandri lebih lama Ahok dekat dengan Jokowi. Ahok adalah teman akrab Jokowi. Aho juga wakil gubernur DKI saat Jokowi terpilih sebagai gubernur DKI Jakarta. Bahkan selama dua kali Jokowi mencalonkan diri sebagai presiden, Ahok selalu menjadi tim yang mendukung Jokowi.
Sementara Yandri, terutama PAN, dikenal sebagai pendukung setia Prabowo. Berkali-kali Prabowo jadi Capres, PAN selalu setia menjadi partai pengusung. Bahkan Ketua Umum PAN Hatta Rajasa pernah menjadi cakol presiden mendamping Prabowo sebagai calon presiden.
Baca Juga: Karo SDM Polda Jatim Apresiasi Langkah Polres Kediri Dukung Asta Cita Program Swasembada Pangan
Tapi PAN kemudian bergabung dengan partai koalisi pendukung Jokowi, mengikuti jejak Prabowo. PAN pun dapat jatah 1 menteri, yaitu menteri perdagangan yang dijabat Ketua Umum PAN Zulkfili Hasan. Nah, sejak menjadi pendukung Jokowi itulah PAN terkesan sebagai Jokowi maniak.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News