SIDOARJO, BANGSAONLINE.com - Jalur rawan kecelakaan (blackspot) Sidoarjo kembali memakan korban, kemarin (28/9). Peristiwa tersebut menimpa Salma Dian Karimah, bocah 11 tahun asal Griya Samudra Asri, Desa Trosobo Taman. Dia meregang nyawa setelah kepalanya terbentur aspal di jalan Raya Gilang.
Peristiwa terjadi sekitar pukul 05.30 WIB. Saat itu korban dibonceng ibunya Yani Purwatiningsih dengan mengendarai sepeda motor Honda Vario L 3502 XW. “Dari arah Barat menuju Surabaya, laju motornya agak ke tengah,” ungkap Sumono, warga setempat.
Baca Juga: Pengemudi Ojol Tewas Terlindas Truk di Simpang Tiga Pawindo Krian Sidoarjo
Tepat di depan Indomaret Gilang, Taman, datang sebuah bus Sugeng Rahayu W 7008 UZ melaju dari arah yang sama. “Cukup cepat sekitar 100 km/jam, sambil ngelakson beberapa kali,” sebutnya.
Sayangnya, laju bus tersebut terlampau cepat. Bus tersebut menyenggol motor Yani. Hal itu menyebabkan putrinya terlempar dari motornya. “Kepalanya terbentur dulu, nggak tega. Helmnya sampai pecah,” papar Sumono.
Kondisi tersebut membuat nyawa Salma melayang. Helmnya dipenuhi darah yang mengucur deras dari kepalanya. Yani pun selamat, namun dia sempat pingsan beberapa kali saat melihat kondisi putrinya.
Baca Juga: Diduga Mengantuk, Sopir dan Kernet Truk Tewas Usai Tabrak Kendaraan di Tol Sidoarjo
“Sempat termenung, hingga menangis-nangis gak karuan,” jelas Indra Usro, seorang saksi. Warga pun sempat mengejar laju bus tersebut yang tetap tancap gas. “Untungnya berhenti, setelah beberapa meter dikejar. Warga hampir emosi,” paparnya
Kanit Laka Polresta Sidoarjo AKP Sugeng Sulistiyono membenarkan peristiwa tersebut. Pihaknya mengamankan pengemudi bus bernama Sanali, pria 54 tahun asal Menganti Gresik. “Kurang hati-hati hingga membahayakan pengemudi lain,” ungkap Sugeng.
Baca Juga: Nahas! Dua Pengendara Motor di Sidoarjo Tewas Usai Tertabrak Truk
Sebab, lanjutnya, hal tersebut terlihat jelas dari bekas goresan stir kemudi motor korban, di sepanjang sisi kiri bus. “Kurang memperhitungkan haluan,” jelasnya.
Hingga kini, pihaknya masih mengamankan pengemudi untuk penyelidikan lebih lanjut. Termasuk pertanggungjawaban kepada keluarga korban. “Dari pemeriksaan sementara, kondisi supir prima, hasil cek urine pun negatif tidak menunjukkan komsumsi obat berbahaya,” pungkas Sugeng. (cat/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News