JEMBER, BANGSAONLINE.com - Maman Sabariman, mantan anggota DPRD Jember dari PDI Perjuangan ini menjadi korban pengeroyokan di sebuah tempat karaoke di Jalan Jawa, Kecamatan Sumbersari, Jember, Senin dini hari (30/9). Kondisi terakhir dari pria ini kritis dan dirawat di RSUD dr. Soebandi Jember.
"Terduga pelakunya sudah diketahui, dan saat ini proses di Polres Jember," kata Kepala Bantuan Hukum dan Advokasi Rakyat PDI Perjuangan Jember Anasrul saat dikonfirmasi sejumlah wartawan.
Baca Juga: Pensiunan PNS Daftarkan Diri Sebagai Cabup-cawabup Jember ke PDIP Jember
Untuk terduga pelaku, kata Anasrul, diketahui berinisial R, Y, dan R. "Kemarin ada (sekitar) 13 orang. Belum jelas siapa saja yang memukul. Tapi menurut pengakuan dari karyawan tempat bernyanyi adalah R (yang memukul)," sambungnya.
Akibat pengeroyokan itu Maman yang menjadi legislator pada periode 2014-2019 itu mengalami luka berat. "Leher dan kepalanya retak. Ada pendarahan otak," kata Anasrul.
Ia menjelaskan, kejadian yang dialami Maman sekitar pukul 12 malam. "Saat itu antara pukul dua belas dan setengah satu dini hari, Pak Maman ke WC (toilet). (Keluar dari ruang bernyanyi) ia melewati room terduga (penganiayaan). Balik dari WC, terduga berada di lorong (selasar). Korban melewatinya dan tersenggol," terangnya.
Baca Juga: Selama Ramadhan, Polres Jember Gelar Patroli Kamtibmas
"Sempat cekcok. (Kemudian) terduga memanggil teman-temannya di room 308 dan (Maman) dikeroyok. Kepalanya lehernya diinjak dan diseret juga," sambungnya.
Keributan itu pun sampai dilerai oleh petugas keamanan. Polisi dan ketua RW setempat pun datang ke lokasi.
"Para terduga penganiayaan bukan warga Jalan Jawa, tapi dari Kepatihan. Maman sendiri harus menjalani operasi dan tak sadarkan diri (hingga saat ini). Peristiwa ini sudah dilaporkan ke polisi," pungkasnya.
Baca Juga: DPRD Jember Soroti Pengelolaan Sampah
Sementara itu saat dikonfirmasi terpisah, Kapolres Jember AKBP Alfian Nurrizal mengatakan bahwa dari pihak Satreskrim Polres Jember sudah menuju TKP dan melakukan penyelidikan.
"Ada 6 orang yang kita mintai keterangan, dan saat ini anggota Buser sudah melakukan penangkapan terhadap orang yang kita duga," ujarnya.
Untuk motif penganiayaan tersebut, sambung kapolres, belum diketahui. "Karena keterangan hanya sepihak dari 6 orang saksi yang kita periksa. Nantinya kalau pelaku yang sedang kita amankan ini tertangkap, mungkin akan bisa diketahui motifnya (penganiayaan) itu apa, doakan segera cepat ditangkap," jelasnya. (jbr1/yud/ian)
Baca Juga: Curanmor di Jember Terekam CCTV, 1 Motor Raib
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News