Memohon Hujan Turun, Polres Pasuruan Gelar Salat Istisqa

Memohon Hujan Turun, Polres Pasuruan Gelar Salat Istisqa Salat istisqa yang digelar di halaman Mapolres Pasuruan, Senin (14/10/2019).

PASURUAN, BANGSAONLINE.com - Jajaran Polres, TNI, bersama ratusan ulama dan santri di Pasuruan menggelar salat istisqa dan berdoa bersama memohon hujan turun.

“Saat ini kabut asap akibat dari kebakaran lahan semakin parah, ditambah dengan minimnya curah hujan yang turun. Salah satu caranya yakni dengan melaksanakan salat istisqa dan dzikir bersama memohon kepada Allah SWT agar segera menurunkan hujan,” ujar Kapolres Pasuruan AKBP. Rofiq Ripto Himawan., S.I.K., S.H., M.H., saat memberikan sambutan setelah salat dan doa bersama.

Baca Juga: Polres Pasuruan Tegaskan Tak Ada Izin Aktivitas Sound Horeg Dalam Kampanye Paslon 01 dan 02

Rofiq menambahkan bahwa kemarau yang berkepanjangan memberikan dampak pada kebakaran hutan dan lahan. Hal itu terjadi karena ulah manusia yang tidak bertanggungjawab.

“Pada sisi lain dengan kejadian ini, terutama kabut asap juga merupakan ujian yang diberikan oleh Allah. Sehingga kita untuk selalu mendekatkan diri kepada-Nya untuk memohon ampunan dari segala dosa-dosa yang pernah kita lakukan,” jelas dia.

Pada kesempatan ini, kapolres juga memerintahkan para kapolsek untuk melakukan salat istisqa di wilayahnya masing-masing dengan mengajak seluruh masyarakat.

Baca Juga: Pawai Sound Horeg 2 Paslon di Kabupaten Pasuruan Tak Jelas, Polisi Belum Ambil Sikap

“Dengan dilakukannya salat istisqa yang merupakan satu di antara ikhtiar kita ini diharapkan segera hujan turun. Sehingga kabut asap yang sangat mengganggu kesehatan ini bisa segera hilang,” papar dia.

Salat istisqa yang dilaksanakan di halaman mako dipimpin Ketua MUI Kabupaten Pasuruan KH. Nurul Huda dan dilanjutkan doa bersama.

Tidak hanya personel yang beragama Islam, personel polres yang yang beragama nonmuslim juga ikut melaksanakan kegiatan permohonan doa sesuai dengan keyakinan masing-masing.

Baca Juga: Warga Pandaan Jadi Korban KDRT WNA Australia, Penasihat Hukum Keluhkan Kinerja Polres Pasuruan

Terkait daerah rawan kebakaran hutan dan lahan (karhutla), ada lima kecamatan di Kabupaten Pasuruan. Lima kecamatan itu rawan Karhutla karena memiliki lahan gambut seperti di Kecamatan Prigen. Gunung Welirang, dan Arjuno. (maf/par/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Rumah Dua Pengedar Sabu di Pasuruan Digerebek Polisi, Satu di antaranya Menangis Histeris':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO