Sandy, Bocah Tuna Daksa Siswa SDN Kupang Jabon yang Ingin Mandiri

Sandy, Bocah Tuna Daksa Siswa SDN Kupang Jabon yang Ingin Mandiri Sandy tak pernah minder saat bermain bersama teman-temannya.

SIDOARJO, BANGSAONLINE.com - Keterbatasan fisik tak menghambat Moh Sandy Alvano mengejar cita-citanya. Bocah kelas 3 di SDN Kupang, Kecamatan Jabon itu tetap berusaha mandiri menjalani pembelajaran dan bermain bersama temannya.

Pagi itu di SDN Kupang, memang sedang tidak ada kegiatan belajar mengajar di dalam kelas. Seluruh siswa memilih bermain di halaman karena hampir seluruh ruang kelas dalam proses renovasi.

Baca Juga: 3 Hari Pepelegi dan Sawotratap Terendam Banjir, Pj Gubernur Jatim Datangkan Truk Pompa

Termasuk Moh Sandy Alvano, ia nampak akrab bermain bersama teman-temannya. Di halaman sekolah, bocah penyandang tuna daksa itu nampak digendong oleh kembarannya, Moh Sendy Alvano.

Tanpa rasa minder, anak dari pasangan Marto (29) dan Lidya Adita (26) warga Desa Kupang, Jabon itu juga nampak antusias ketika diajak berbincang-bincang.

Baca Juga: Waru Sidoarjo Banjir Lagi, BPBD Jatim Gercep Evakuasi Warga dan Serahkan Bantuan Logistik

“Kalau besar ingin jadi tentara, bisa perang-perang,” cetus Sandy.

Memang, baju dan celana sekolah yang ia kenakan nampak kusam dan bercampur tanah. Lantaran Sandy memiliki keterbatasan untuk berjalan.

Celananya langsung bersentuhan dengan tanah ketika ia bermain di halaman. Ia biasa menggunakan kedua tangannya untuk mengangkat tubuhnya guna berpindah tempat. Tak jarang, bocah kelas 3 SD itu juga bergelimpangan di tanah lantaran capek mengangkat tubuhnya.

Baca Juga: Jelang Tahun Baru, Warga Surabaya dan Jatim Waspada! BMKG Sebut Ada Potensi Hujan Es dan Banjir

Sandy juga nampak supel bergaul meskipun bertemu dengan orang yang baru dikenal. Ia menceritakan, jika setiap hari selalu berangkat ke sekolah bergandengan bersama kembarannya. Ketika di rumah, kedua anak kembar itu juga sering belajar bersama setiap malam selepas magrib.

“Naik sepeda, dibonceng Sendy,” sahut Sandy.

Lasmiyati (56) Kepala Sekolah SDN Pucang menyatakan kekaguamannya terhadap Sandy. Ia menceritakan, meski dengan kondisi keterbatasan, Sandy selalu berusaha mandiri.

Baca Juga: Puluhan Besi Penutup Selokan Trotoar di Frontage Juanda Sidoarjo Hilang

“Kalau olahraga atau bermain, ia (Sandy, red) selalu ikut. Dan gak mau ditolong kalau jatuh. Ia bangkit sendri,” terangnya.

Keaktifan Sandy juga tidak hanya nampak di halaman atau saat bermain saja. Tetapi juga saat mengikuti kegiatan belajar mengajar di dalam kelas. Meski belum tentu benar, Sandy selalu berani angkat tangan untuk menjawab pertanyaan yang dilontarkan guru.

“Aktif anaknya, tidak minder di kelas,” ucap Nisaud Ulul Badriyah, wali kelas Sandy, Kamis (17/10). (cat/rev)

Baca Juga: NasDem Sidoarjo Salurkan 4.369 Beasiswa PIP Jalur Aspirasi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Persiapan ke Piala Dunia, Timnas Disabilitas Sepak Bola Latihan di Pasuruan':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO