LAMONGAN, BANGSAONLINE. com - Dalam rangkaian peringatan Hari Santri Nasional (HSN) 2019 di Lamongan, ribuan santri Lamongan mencatatkan rekor MURI dengan dalam gerakan membakar ribuan terong dan liwetan akbar yang merupakan tradisi dan budaya khas di pondok pesantren.
Pengasuh Ponpes Al Fatimiyah H. Abdullah Adib Haad, M.Pd kepada BANGSAONLINE.com menjelaskan, ada sebanyak 4.444 terong dibakar ribuan santri di halaman Ponpes Al Fatimiyah, Banjaranyar, Paciran, Lamongan.
Baca Juga: Resepsi Hari Santri Nasional 2024, PCNU Tuban Sukses Gelar Haul Masyayikh dan PCNU Award 2024
"Kami punya ide untuk membakar terong yang merupakan makanan khas Lamongan dalam menyemarakkan Hari Santri Nasional 2019. Sebanyak 8.000 santri di Pantura memeriahkan liwetan akbar dan membakar ribuan terong," ungkap Gus Adib panggilan akrab H. Abdulloh Adib Haad, M.Pd, Sabtu (26/9) siang.
"Kami mengambil tradisi pesantren ini dan alhamdulillah santri di Lamongan mampu mencatatkan dan memecahkan rekor MURI," jelas dia.
"Selain itu, peringatan hari santri di Lamongan menjadi spesial, sebab kita tidak hanya soal pecahnya rekor MURI, namun kita juga melantunkan salawat Nariyah. Para santri saat membakar terong juga dibarengi dengan lantunan salawat Nariyah dengan hajat supaya negara ini tetap rukun, amandan damai," kata Gus Adib.
Baca Juga: Sholawat Kebangsaan di Bangkalan, Habib Syekh Apresiasi Kepemimpinan Khofifah di Periode Pertama
Ariyani Siregar, S.E., Senior Manager MURI Indonesia yang mewakili Ketua Umum MURI mengumumkan karsa, karya, dan prestasi bakar terong terbanyak. "Rekor ini resmi kami catat di MURI dengan urutan rekor yang ke-9.255 dan sebagai bukti atas prestasi di MURI, kami menganugerahkan piagam penghargaan kepada pemrakarsa," ungkap dia.
Sementara pada agenda Liwetan Akbar yang dilaksanakan Sabtu (26/10) malam harinya, dibarengi dengan pemberian ijazah kitab-kitab karya Hadratussyekh KH Hasyim Asy'ari oleh KH. Zaki Hadzik, cucu dari Mbah Hasyim.
Hadir dalam kesempatan ini, Ketua Rais Syuriah PCNU Lamongan KH Salim Azhar dan ketua PCNU Lamongan H. Supandi dan para pengasuh pondok pesantren beserta kepala madrasah di lingkungan LP Ma'arif NU. (qom/ns)
Baca Juga: Labelisasi, Upaya LTM PCNU Sumenep Amankan Aset Masjid NU
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News