Disbudpar Jatim Gelar Festival Dalang Muda Diikuti 17 Daerah

Disbudpar Jatim Gelar Festival Dalang Muda Diikuti 17 Daerah Pedalang cilik saat menunjukkan kebolehannya.

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Dinas Kean dan Pariwisata Provinsi Jawa Timur (Disbudpar Jatim) menggelar Festival Dalang Muda Jatim yang berlangsung pada Kamis (7/11) hingga Sabtu (9/11), di Taman Budaya Jatim, Jl. Gentengkali, . Festival Dalang Muda yang diikuti 17 daerah ini dalam rangka memperingati Hari Wayang Nasional.

Sekretaris Daerah Provinsi Jatim, Heru Tjahjono dalam sambutannya saat membuka acara itu mengingatkan pentingnya pemahaman pakem-pakem dalam dunia pewayangan bagi para dalang muda.

Baca Juga: Warga Mulyorejo Digegerkan Janda Bersimbah Darah, Diduga Hendak Bunuh Diri

“Saya menitip kepada Pepadi (Persatuan Dalang Indonesia), dalam memberikan pengajaran dalang, cukup ‘pakem’nya saja, tidak perlu ilustrasi,” kata Sekdaprov Heru saat memberikan sambutan di Pendapa UPT Taman Budaya Jatim, Jalan Gentengkali 85 , Kamis (7/11/2019).

Khusus kepada para dalang senior, Sekda berpesan agar lebih berhati-hati dan telaten menurunkan serta memberikan pengetahuan dan pengalaman kepada juniornya. Hal tersebut dikarenakan dalang muda saat ini termasuk dalam kategori generasi milenial, masalah ‘Pakem’ adalah satu landasan penting yang harus ditanamkan ke setiap dalang muda.

Baca Juga: Kampung Narkoba di Jalan Kunti Surabaya Kembali Digerebek: 23 Pecandu Direhab, 2 Pengedar Ditangkap

"Pakem itu kaya akan filosofi, makna serta petuah-petuah tentang kehidupan yang diharapkan, yakni bisa disampaikan tak hanya kepada generasi saat ini, namun generasi mendatang," kata dia.

Heru juga menegaskan, pemahaman ‘pakem’ tanpa tambahan ilustrasi itu tidak bermaksud untuk mengurangi daya kreativitas para dalang muda. Namun sebagai upaya untuk tetap menjaga originalitas cerita yang disampaikan melalui wayang.

Para dalang muda diharapkan bisa lebih memahami dahulu pakem dasar dalam dunia pewayangan, sebelum mengembangkan kreativitas mereka. “Mereka boleh melakukan inovasi dalam sebuah pagelaran, pada saat goro-goro lalu campursarian boleh, atau mungkin campursari dengan orkestra juga boleh. Tapi jika kembali ke wayang, tetap harus pada pakemnya,” kata Sekdaprov Heru.

Baca Juga: Polisi Bongkar Motif Janda Dibunuh Kekasih di Surabaya, Dipicu Surat Gadai Emas

Heru juga menyampaikan dukungannya saat ditanya soal pagelaran dengan menggunakan bahasa Inggris. Menurut dia, penggunaan bahasa Inggris merupakan salah satu upaya menginternasionalkan wayang itu sendiri. Namun, sebut Heru, tetap harus dalam pakem-pakem yang telah ada sejak nenek moyang terdahulu. "Sehingga nilai-nilai yang terkandung dalam wayang tidak hilang," jelas dia.

Dalam Festival Dalang Muda ini juga diramaikan dengan Pameran Seni Rupa Wayang dengan tema Ayang-ayang, Pameran Kerajinan Wayang, Lomba Mewarnai Wayang, Gamelan Sekaten, dan terdapat Flashmob. (dev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Mobil Angkot Terbakar di Jalan Panjang Jiwo, Sopir Luka Ringan':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO