Siap Kucurkan Dana Sosial, Kiai Asep Mau Dirikan Usaha untuk Pesantren Lain Demi OPOP

Siap Kucurkan Dana Sosial, Kiai Asep Mau Dirikan Usaha untuk Pesantren Lain Demi OPOP Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa saat membuka Sertifikasi Pembimbing Haji di Institut KH. Abdul Chalim Pacet Mojokerto, Jawa Timur, pada Rabu (6/11/2019). foto: bangsaonline.com

MOJOKERTO, BANGSAONLINE.com - Pengasuh Pondok Amanatul Ummah Surabaya dan Mojokerto Dr. KH. Asep Saifuddin Chalim mengaku siap mengucurkan dana sosial pesantrennya untuk merealisasikan program One One Product (OPOP) yang menjadi salah satu program ungggulan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.

"Nanti kita bentuk tim panitia dari JKSN untuk menyurvei pesantren mana yang kita bantu untuk OPOP," kata Kiai Asep Saifuddin Chalim kepada BANGSAONLINE.com di sela-sela acara Sertifikasi Pembimbing Haji yang diadakan Forum Komunikasi KBIHU Jawa Timur bekerja sama dengan Jaringan Kiai dan Santri Nasional (JKSN) di Institut KH Abdul Chalim Pacet Mojokerto Jawa Timur, Sabtu (9/11/2019).

(Gubernur Khofifah meninjau produk air mineral program OPOP PP Amanatul Ummah)

Menurut Kiai Asep, program unggulan Gubernur Khofifah ini harus jalan dan terealisasi karena sangat bermanfaat bagi pesantren dan umat Islam terutama di Jawa Timur.

"Misalnya kita dirikan usaha pembuatan tahu dan tempe. Atau pabrik air mineral seperti di pesantren saya Amanatul Ummah. Hasil tahu dan tempenya sangat baik bahkan terbaik. Begitu juga air mineralnya jauh lebih baik dari air mineral yang beredar di pasaran karena juga mengandung obat kesehatan," kata Kiai Asep yang baru saja membuka usaha air mineral Afia untuk program OPOP yang diresmikan Gubernur Khofifah di Pacet Mojokerto. Pondok Amanatul Ummah juga baru saja membuka usaha SPPBE yang diresmikan Menteri ESDM Ignasius Jonan.

Kiai Asep optimistis lembaga pendidikan pesantren akan berkembang pesat jika program OPOP itu sukses terealisasi karena pesantren secara ekonomi bisa mandiri, yakni setiap pesantren punya usaha untuk membiayai operasional pendidikannya.

"Karena itu saya siap membiayai lewat dana CSR atau dana sosial Amanatul Ummah," kata kiai miliarder tapi dermawan itu.

Lihat juga video 'SNG Cargo: Warna Baru Industri Logistik di Indonesia':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO