LUMAJANG, BANGSAONLINE.com - Banyaknya Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Program Keluarga Harapan (PKH) dari Kementerian Sosial yang mengundurkan diri, baik secara Graduasi Mandiri Sejahtera maupun Graduasi Mandiri di Kabupaten Lumajang, rupaya sampai ke telinga Bupati Lumajang, Thoriqul Haq.
Cak Thoriq, sapaan populer Bupati Lumajang itu mengakui, langkah graduasi peserta PKH oleh pendamping sejalan dengan pengentasan kemiskinan di Lumajang dan peningkatan Indek Pembangunan Manusia (IPM) yang selama ini belum ada peningkatan secara signifikan.
Baca Juga: Di Pembekalan Pimpinan di Kementerian PPPA, Khofifah Ajak Maksimalkan Layanan PA hingga Pelosok
"Saya mendapat info banyak Pendamping mengentaskan masyarakat pra menjadi masyarajat sejahtera di Lumajang. Memang program ini sejalan dengan Pemkab yang berkompetesi untuk menghadirkan program kepada masyarakat. Program ini betul dirasakan manfaatnya," kata Cak Thoriq saat menghadiri acara outbond SDM PKH Kabupaten Lumajang di PTPN Kertowono, Kecamatan Gucialit, Sabtu (16/11) dini hari.
Cak Thoriq mengapresiasi Pendamping bisa menggraduasi KPM PKH. Sebab hal itu, kata Cak Thoriq, bukanlah pekerjaan mudah lantaran membutuhkan pendekatan-pendekatan yang khusus sehingga peserta PKH bisa mengundurkan diri. "Saya bangga kepada Pendamping PKH," terangnya.
Karena itu, Cak Thoriq berkeinginan agar Pendamping bisa menyampaikan program-program Pemerintah Kabupaten Lumajang yang sudah berjalan kepada peserta PKH. Seperti, melahirkan gratis, seragam gratis, dan lain-lainnya.
Baca Juga: Pj Gubernur Jatim Salurkan Bantuan Sosial ke PPKS Wilayah Kota Malang
"Selain mendampingi masyarakat pra sejahtera, saya berkeinginan Pendamping bisa menjadi duta kami di pemerintah terhadap program-program kami di pemerintah yang sudah berjalan," ungkapnya.
Cak Throriq juga berkeinginan agar Pendamping PKH bisa membantu pemerintah Lumajang dalam peningkatan IPM dengan cara menekankan kepada masyarakat, agar anak-anak mereka tidak sampai putus sekolah.
"Ada lulus SD tidak melanjutkan, ada juga lulus SMP tidak melanjutkan ke SMA paling banyak. Apa yang harus saya lakukan untuk melakukan percepatan? Jika tidak saya lakukan, maka IPM Lumajang tidak akan beranjak dari tempatnya. Pemikiran saya harus kejar paket, bagaimanapun caranya. Maka dari itu, jangan sampai anak dari masyarakat pra sejahtera putus sekolah," pungkasnya
Baca Juga: Khofifah Blak-blakan Tak Setuju Jika Kemensos dan KemenPPA Digabung di Kabinet Prabowo-Gibran
Korkab PKH Lumajang mengamini keinginan Cak Thoriq tersebut. Menurut Akbar Alamin, Korkab PKH 1 Lumajang, graduasi yang dilakukan Pendamping PKH di akhir tahun 2019 mencapai 450 peserta. Di tahun depan akan semakin banyak. "Target kami 2 ribu KPM PKH digraduasi," kata Akbar saat dihubungi via selulernya.
Upaya untuk memenuhi target graduasi itu, lanjut Akbar, dengan banyak cara. Salah satunya merubah pola pikir peserta PKH agar bisa memulai sebuah usaha, sehingga bisa meningkatkan perekonomian.
"Merubah pola pikir melalui pertemuan P2K2, selain itu juga melakukan upaya dengan pengusulan KUBE ke Kementerian Sosial RI, senergitas Program Kementerian lain, seperti Dana Desa dari Kemendes," pungkasnya. (ron/rev)
Baca Juga: Human Capital Index Jadi Pengukur Kinerja Pemerintah, Khofifah Ajak Pihak Terkait Bersiap
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News