Pamerkan 150 Produk Santri Ponpes, Khofifah Buka OPOP Expo 2019

Pamerkan 150 Produk Santri Ponpes, Khofifah Buka OPOP Expo 2019 Gubernur Khofifah mengagumi salah satu produk santri pondok pesantren di OPOP Expo 2019. foto: DIDI ROSAD/ BANGSAONLINE

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa membuka secara resmi One Pesantren One Product () Expo 2019 di JX International, Jumat (29/11). Expo dilaksanakan selama tiga hari, sejak tanggal 28-30 November 2019.

"Saya minta tolong BUMN dan BUMD menjadi bapak asuh atau ibu asuh sebagai pendampingan. Insya Allah jadi. One pesantren one product sebagai pintu masuk memberdayakan dan kesejahteraan umat. Masyarakat kita masih banyak yang terjerat rentenir," kata Khofifah kepada wartawan.

Baca Juga: Resmikan Gedung Sekber PHDI, Pj Gubernur Jatim Ajak Umat Hindu Jaga Kondisivitas Pilkada

Kegiatan yang memamerkan sekitar 150 produk usaha santri pondok pesantren, koperasi pesantren dan alumni pesantren tersebut resmi dibuka Gubernur Khofifah bersama sejumlah pihak yang mendukung pengembangan program .

Kegiatan ini merupakan kegiatan kolaborasi Biro Perekonomian, Disperindag, Diskop UKM, Dinkes, Disbudpar, Dispendik, Bank Indonesia, Bank Jatim, PT Angkasa Pura I, ICSB, Unusa dan ITS.

Khofifah menyampaikan, harapan besarnya bahwa program bisa menjadi pintu masuk penyejahteraan masyarakat dan bangkitnya pertumbuhan ekonomi Jatim.

Baca Juga: Sukses Implementasikan Tata Kelola SPK Efektif dan Terukur, Pemprov Jatim Raih Penghargaan dari BSN

"Harapan kami akan menjadi salah satu pintu masuk penguatan ekonomi masyarakat. Terutama dalam mendorong pertumbuhan ekonomi Jawa Timur," tegasnya.

Menurut dia, program sejalan dengan arahan Presiden Jokowi dalam rapat tahunan Bank Indonesia sehari lalu di Jakarta.

Saat ini, yang terpenting adalah membuka seluas-luasnya lapangan kerja. Dengan mendorong usaha kecil, menengah di kalangan pesantren maka akan mendorong pula penciptaan lapangan kerja.

Baca Juga: Pemprov Jatim Sabet Sertifikasi 13 Warisan Budaya Tak Benda Indonesia dari Kemenbud

Satu usaha kecil bisa membuka satu atau dua lapangan kerja. Begitu juga usaha menengah bisa membuka tiga hingga lima lapangan kerja.

"Maka kami optimis tumbuhnya lapangan kerja melalui akan menciptakan pertumbuhan potisif pada produktivitas lapangan kerja yang nantinya akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi masyarakat," tutur mantan Menteri Sosial ini.

Di sisi lain, inisiasi program dikatakan Khofifah sejatinya adalah melanjutkan semangat Nahdlatul Tujjar atau kebangkitan pedagang yang digagas para ulama sebelum mendirikan Nahdlatul Ulama.

Baca Juga: Di Rakor GTRA Kanwil BPN Jatim, Adhy Karyono Optimistis Regulasi Baru Jadi Solusi Atasi Mafia Tanah

Dikatakan wanita yang juga Ketua Umum PP Muslimat NU ini dari pesan keagamaan yang disampaikan dalam Alquran mengajak bahwa jihad diutamakan dari harta benda.

"Kami di sini juga menggandeng pihak-pihak yang managerialnya andal, baik BUMD, BUMN, maupun privat sector yang memiliki komitmen untuk memberikan penguatan, dan transfer keilmuan di bidang managerial. Mereka juga kita gandeng untuk bisa menguatkan market akses produk ," kata Khofifah.

Melalui program pelaku usaha berbasis pesantren baik santri, koperasi pesantren maupun alumni pesantren mendapatkan pembinaan untuk bisa menciptakan produk unggul. Yang terdaftar legalitas merknya, berdaya saing untuk kualitas produknya dan memiliki market place yang terjaga.

Baca Juga: Luncurkan 3 Layanan, Pj Gubernur Jatim Optimistis Makin Banyak Produk UKM Tembus Pasar Dunia

"Kemudian mereka juga harus diajak untuk melihat hari ini peta pasar mengunakan digital IT dalam proses trading. Maka tak cukup banyak lari, tapi harus lompat karena potensi lokalnya luar biasa," tegas gubernur perempuan pertama Jawa Timur ini.

Dalam grand opening Expo ini juga digelar penandatanganan MoU dengan DPD Gabungan Pariwisata, Bank Jatim dan juga PT Angkasa Pura I. Mereka akan menjadi sektor yang akan mendukung jalannya program ke depan.

Kepala Dinas Koperasi dan UKM Jatim, Mas Purnomo Hadi menambahkan, bahwa kegiatan Expo diselenggarakan dengan menggandeng lebih dari 40 pondok pesantren.

Baca Juga: Pembahasan Raperda APBD TA 2025 di DPRD Provinsi, Pj Gubernur Jatim: Siap Akselarsi Peningkatan PAD

Targetnya akan lahir 150 produk unggulan berbasis pesantren yang lahir di tahun 2019 dan target besarnya mencapai 1.000 produk.

" Expo ini kami selenggarakan untuk mensosialisasikan program . Hari ini kami mengundung seribu santri untuk berpartisipasi dalam kegiatan ini. Karena bukan hanya pameran atau expo saja, tapi juga ada talkshow pembiayaan usaha, lalu program rembuk alumni pesantren bahkan ada lomba rebana dan nonton bareng film Sang Kiai," pungkas Mas Purnomo Hadi. (mdr/ian)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Warga Kota Pasuruan Berebut Minyak Goreng Curah Saat Gubernur Jatim Pantau Operasi Pasar':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO