Mantan Teroris, Nasir Abbas, Ngaku Malu Kalah Taat Ibadah dengan Polisi

Mantan Teroris, Nasir Abbas, Ngaku Malu Kalah Taat Ibadah dengan Polisi Mantan teroris Nasair Abbas mengaku malu karena kalah ibadah dengan polisi. Foto: the Jakartapost

DEPOK, BANGSAONLINE.com-Mantan , Nasir Abbas, mengaku malu karena polisi yang menjaga dia saat dipenjara ternyata lebih taat ibadah ketimbang dirinya. 

“Hati saya tersentuh ketika polisi yang jaga saya pamit mau salat,” katanya di depan 600 kiai NU se-Jawa dan Sumatera di Pesantren al-Hikam Depok Jawa Barat. Dalam acara itu masalah me dan radikalisme mendapat bahasan sangat serius.

Baca Juga: Polda Jatim Kolaborasi dengan Ponpes Wali Barokah Bentengi Santri dari Pengaruh Radikalisme

Polisi yang jaga saya salat tepat waktu, sedang saya yang katanya berjuang untuk Islam malah salat telat-telat. Saya kan orang lapangan jadi salatnya sering telat,” kata Nasir Abbas yang yang disambut tawa para kiai.

Hati Nasir juga tersentuh ketika ia tahu bahwa polisi yang jaga ternyata juga puasa Senin-Kamis. “Saya sendiri yang mengaku pejuang Islam puasanya hanya bulan Ramadan,” kata Nasir Abbas dengan logat Malaysia yang sangat kental. Lagi-lagi para kiai tertawa. Ia merasa malu karena ia selama ini merasa paling Islam atau lebih Islam dari orang lain ternyata dengan polisi saja kalah taat dalam ibadah.

Nasir bercerita selama jadi tak pernah membunuh warga sipil. “Kalau membunuh tentara dan polisi memang iya,” kata Nasir yang pernah disekolahkan di Akademi Militer Afghanistan.

Baca Juga: Densus 88 Gelar Sosialisasi Kebangsaan di Lamongan

Ia mengaku sudah berperang di beberapa Negara seperti Vietnam, Afghanistan dan beberapa Negara lain.

Seperti diberitakan, pesantren yang diasuh KH A Hasyim Muzadi itu menggelar Silaturahim Nasionaltentang Penguatan Aswaja dan Penanggulangan Teorisme dalam Ketahanan Nasional. Acara ini digelar berkat kerjasama dengan Badan Nasional Penanggulanan Terorisme (BNPT). Sejumlah menteri dan pejabat tinggi negara hadir dalam acara Silaturahim Nasional tentang Penguatan Aswaja dan Penanggulangan Terorisme dalam Ketahanan Nasional di Pesantren Mahasiswa Al-Hikam Depok Jawa Barat, Sabtu (6/12/2014). Acara yang dihadiri para ulama dan kiai NU dari Jawa, Madura dan luar Jawa ini sangat serius membahas tentang me dan eksistensi NU ke depan.

Para pejabat tinggi negara yang hadir antara lain: Menteri Pertahanan RI Jenderal TNI Ryamizard Ryacudu, Kepala BIN Letnan Jenderal TNI Marciano N, Kepala BNPT Komisaris Jenderal Polisi Saud Usman, Menteri Agama Drs Lukman Hakim Saifuddin, Mensos Khofifah Indar Parawansa, Menristek Prof Dr M Nasir, Wamenlu RI AM Fachir dan para pejabat tinggi lainnya.

Baca Juga: Ghibah Politik Ramadhan: Menyoal PBNU tentang Politik Dinasti dan Misi Gus Dur

Dari PBNU hadir KH Saifuddin Amsir MA, Dr KH Cholil Nafis, Katib Aam KH Malik Madani dan para kiai lainnya. “NU sekarang dikepung berbagai ancaman dan kepentingan dari luar,” kata KH A Hasyim Muzadi, pengasuh Pesantren Mahasiswa Al-Hikam yang sekaligus tuan rumah acara. “Karena itu perlu penguatan, baik struktural maupun kultural,” tegas Kiai Hasyim yang Rois Syuriah PBNU.

Acara ini dimulai Sabtu pagi jam sebelas dan akan berlangsung sampai Senin (8/12/2014).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO