80% Susu Impor, Khofifah Kejar Target Swasembada, Dorong Perluasan Peternakan Sapi Perah

80% Susu Impor, Khofifah Kejar Target Swasembada, Dorong Perluasan Peternakan Sapi Perah Gubernur Jawa Timur saat melakukan kunjungan kerja di PT. Greenfields Indonesia, Malang, Kamis(5/12). foto: istimewa/ bangsaonline.com

MALANG, BANGSAONLINE.com - Pemerintah Provinsi Jawa Timur mengejar target swasembada pada tahun 2029 mendatang. Alasan inilah yang mendorong Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa terus melakukan perluasan budidaya sapi perah di sejumlah wilayah Jawa Timur.

"Secara nasional kebutuhan nasional kita 80% nya masih impor. Termasuk di Jatim juga masim impor sekitar 217 ribu ton. Oleh sebab itu, kita harus memaksimalkan titik-titik yang memungkinkan untuk budidaya sapi perah," ungkap Khofifah usai melakukan kunjungan kerja di PT. Greenfields Indonesia, Malang, Kamis(5/12).

Baca Juga: Dampingi Presiden Cek Harga di Pasar, Pj. Gubernur Jatim Pastikan Harga Bapok Terkendali

Dalam kunjungan kerja tersebut Gubernur Khofifah didampingi oleh Bupati Malang Sanusi, Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda Prov. Jatim Wahid Wahyudi, serta beberapa Kepala OPD di lingkup Pemprov Jatim.

Khofifah memaparkan, untuk mencapai target tersebut sedikitnya dibutuhkan sekitar 30 ribu ekor sapi baru dengan kapasitas produksi perekor minimal 20 liter per hari. Karenanya, jika kebutuhan 30 ribu ekor sapi tersebut bisa terpenuhi, kata dia, maka Jatim akan bisa memenuhi kebutuhannya sendiri bahkan mensupport kebutuhan industri di provinsi lain.

Baca Juga: Mampir ke Pusat Oleh-Oleh Bu Rudy, Khofifah Kagum dan Ajak Masyarkat Beli Produk UMKM Jatim

"Kita sangat berharap para pengusaha termasuk Greenfields bisa terus berinvestasi dan memperluas peternakan sapi perah di Jatim. Bukan hanya untuk pemenuhan kebutuhan industri di Jatim tapi juga se Indonesia," tuturnya.

Khofifah menambahkan, Pemprov Jatim baru saja melakukan misi dagang ke Provinsi Kaltim yang merupakan calon ibukota negara Indonesia. Lewat misi dagang tersebut diketahui, bahwa sebagian besar kebutuhannya adalah makanan dan minuman termasuk di dalamnya. Dimana, hampir 80 persen kebutuhan logistiknya disuplai dari Jatim.

Baca Juga: Pj. Gubernur Jatim Bahas Peluang Kerja Sama dan Ajakan World Trade Conference dari Dubes Peru

"Kita optimis ketika secara bertahap proses pembangunan ibukota negara mulai dilaksanakan di Kaltim pasti kebutuhan logistik termasuk makanan dan minuman akan meningkat tajam kebutuhan suplainya dari Jatim. Tak terkecuali kebutuhan akan , dan ini merupakan peluang besar untuk Jatim. Jangan disia-siakan," imbuhnya.

Lebih lanjut disampaikan Khofifah, berbagai upaya yang telah dilakukan tersebut sesuai amanat Presiden Jokowi untuk mengurangi impor dan mendorong ekpsor. Salah satunya seperti yang telah dilakukan oleh PT. Greenfields Indonesia yang mampu mengekspor ke beberapa negra di Asean. Diantaranya Malaysia, Filipina, Brunei Darussalam, dab Singapura. Bahkan, di Hongkong yang diekspor mampu memenuhi kebutuhan hingga 20%.

"Di negeri ini kita masih membutuhkan penguatan untuk mencapai swasembada . Karenanya mari kita sama-sama menguatkan ekspor dan mengurangi impor. Untuk itu, kami akan terus mendorong maksimalisasi ekspor bagi semua dunia usaha dunia industri di Jatim," tutup Khofifah.

Baca Juga: Pj Gubernur Adhy Optimis Kerja Sama Bank Jatim dan Banten Saling Menguntungkan

Selama kunjungan tersebut, Gubernur Khofifah menyempatkan diri untuk melihat seluruh proses produksi , mulai dari pembibitan sapi perah unggul, proses pemerahan otomatis tanpa sentuhan tangan, pasteurisasi, serta proses pengemasan otomatis. Peternakan sapi perah Greenfields ini sendiri menerapkan integrated farming yang standarnya setara dengan peternakan sapi perah di negara maju.

Sementara itu, Direktur Diary Farm PT. Greenfields Indonesia Drh. Heru Prabowo mengatakan bahwa Greenfields telah mampu memproduksi segar sebanyak 225 ton segar per hari. Dengan jumlah sapi mencapai 15 ribu ekor. Serta, setiap harinya setiap sapi mampu memproduksi hingga 34 liter segar per hari dan minimal 20 liter per hari.

"Di Greenfields, kami terus-menerus menerapkan kontrol yang sangat ketat untuk memastikan kualitas kami. Semua putih kami bebas dari zat aditif, pengawet, antibiotik, serta hormon," terang Heru. (*)

Baca Juga: Pemprov Jatim Jajaki Kerja Sama Bidang Maritim dan Energi Terbarukan dengan Pemerintah Denmark

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO