Peringati Harlah ke-52, Kopri PMII Unusida Gelar Dialog "Kiprah Perempuan Dalam Dunia Pergerakan"

Peringati Harlah ke-52, Kopri PMII Unusida Gelar Dialog "Kiprah Perempuan Dalam Dunia Pergerakan" Kader Kopri PMII Unusida foto bersama usai dialog.

SIDOARJO, BANGSAONLINE.com - Dialog Publik bertemakan "Kiprah Perempuan Dalam Dunia Pergerakan" digelar oleh Kopri PMII Unusida di Gedung Kampus 2 Universitas Nahdlatul Ulama' Sidoarjo (Unusida).

Dialog publik dirangkai dengan acara Istighosah dan Tasyakuran bersama puluhan kader PMII Unusida pada Sabtu (07/12/2019) kemarin. Acara ini dalam rangka memperingati Harlah ke-52 Kopri.

Baca Juga: Puncak Satu Abad NU, IKA PMII Sidoarjo Siapkan 6 Posko, Fasilitasnya Macam-Macam

Ketua Kopri PMII Unusida Febriyanti Ryan Ariyani mengatakan bahwa acara ini digelar untuk memompa semangat kader Kopri PMII untuk mengambil peran dalam multisektor. Acara tersebut mengundang narasumber Ketua Kopri PC PMII Kab. Sidoarjo yakni sahabati Nurseha Fatmasari.

Kesadaran perempuan untuk terlibat aktif di segala lini, kata Febri, dinilai penting dan wajib untuk menjadi tolok ukur menjadi perempuan inspiratif.

“Karena perempuan adalah tonggak perubahan Bangsa, maka Kopri-lah yang harus menjadi garda terdepan dalam berperan. Ini juga untuk meningkatkan peran analis diri dalam berbagai kontribusi dan berproses di PMII, termasuk hak-hak perempuan dalam pembangunan Indonesia,” ujarnya.

Baca Juga: Kenalkan Kepengurusan Baru, PC PMII Sidoarjo Gelar Silaturahim dengan DPRD

Pihaknya juga sharing tentang gagasan supaya kader dan pengurus bisa memahami sejarah gerakan perempuan yang menginspirasi dan berkembang sampai saat ini. "Kami ingin Kopri menjadi pelopor gerakan perempuan yang berakhlaqul karimah. Kader perempuan harus berani mengambil peran dan mampu menguasai segala lini. Hal ini penting karena perempuan mempunyai peran tersendiri dalam membingkai isu-isu gender yang menyebar di masyarakat," katanya

Menurutnya, capaian atau keberhasilan seorang perempuan harus bisa terpublikasi. Ini supaya mindset masyarakat terhadap peran perempuan dapat ditepis melalui karya dan prestasi.

“Harus berkualitas. Intinya mau berubah atau tidak. Jika tidak mau menjadi objek, jadilah subjek perubahan. Waktunya ambil peran di sektor apapun,” tegasnya.

Baca Juga: Polresta Sidoarjo Ajak Mahasiswa Aktif Edukasi Masyarakat Soal Protokol Kesehatan

Sementara Nurseha Fatmasari mengajak Kopri harus pandai mencari peluang dan mengambil peluang menjadi perempuan harus bersianar dan berarti.

Dialog Publik oleh Kopri PMII Unusida ini, selain memperingati Harlah ke-52 Kopri, juga untuk memberikan asupan semangat perjuangan kepada kaum perempuan, bagaimana perempuan di era millenial ini bisa berperan di segala lini dan mengambil tongkat peran perubahan bagi bangsa dan negara. (cat/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO