Ini Penyebab TPS Liar Tumbuh Subur di Kota Mojokerto

Ini Penyebab TPS Liar Tumbuh Subur di Kota Mojokerto TPS liar di Jalan Raya Ijen, Kelurahan Wates, karena minimnya dump truck sampah. foto: YUDI EP/ BANGSAONLINE

KOTA MOJOKERTO, BANGSAOLINE.com - Tempat pembuangan sampah (TPS) liar mulai menjamur di Kota Mojokerto. Padahal, DPRD setempat baru merampungkan pembahasan regulasi pengelolaan sampah yang kini masuk ke meja gubernur untuk pengesahan.

Celakanya, hingga kini belum tampak penambahan dump sampah di sudut rawan kota ini. Seruan penempatan dump sampah dari Komisi I kepada Dinas Lingkungan Hidup (DLH) setempat baru lalu nampaknya belum membuat Organisasi Perangkat Daerah (OPD) ini bergeming. 

Baca Juga: Berpihak Pada Kemajuan Daerah, Pj Wali Kota Mojokerto Apresiasi 3 Raperda Inisiatif Dewan

Padahal, para wakil rakyat mulai menabuh genderang perang terhadap sampah menyusul melejitnya produksi sampah rumah tangga di daerah ini yang mulai menginjak angka 80 ton dari 70 ton per hari di tahun 2018 lalu.

TPS liar tersebut nampak jelas terurai di Jalan Raya Ijen, Wates, Kecamatan Magersari. Tak hanya menimbulkan kesan menjijikkan, sampah plastik dan popok bayi tersebut menimbulkan bau tak sedap. 

"Tumpukan sampah ini sudah berhari-hari di sini. Ya jijik aja karena baunya busuk," keluh Arif, pengguna jalan yang kebetulan lewat, Selasa (10/12).

Baca Juga: Jadi Wakil Ketua DPRD Kota Mojokerto: Hadi Fokus RAPBD 2025, Arie Pastikan Tak Ada Proyek Mangkrak

Karena bau, TPS tersebut jadi sarang lalat. Kondisi ini sangat ironi karena berada di jalur protokol yang penuh lalu lalang pengendara jalan.

Sampah liar lainnya banyak terdapat di tanggul sungai Brantas jalan Mayjen Sungkono. Namun warga setempat kerap membakar sendiri sampah-sampahnya.

Sebelumnya, Sekretaris Komisi I DPRD Kota Mojokerto Febriyana Meldyawati mengungkapkan pihaknya tengah mengkaji penempatan bak-bak sampah portable di beberapa titik rawan tempat pembuangan sampah liar.

Baca Juga: Terganggu Penutupan Jalan, Warga Sentanan Desak Pemkot Mojokerto Pindah Kampung Pecinan

"Penempatan bak-bak sampah portable di sejumlah titik padat penduduk menjadi kajian kami. Sebab di tempat tersebut memang rawan adanya TPS liar. Solusinya, kami merekomendasikan penempatan bak-bak sampah yang nantinya akan diangkut setiap hari oleh truk-truk sampah untuk mengatasi problem sampah, " paparnya.

Melda, sapaan Febriyana Meldyawati mengungkapkan, penanganan problem sampah ini akan dituangkan dalam perda penanganan sampah tahun mendatang.

"Ini akan kami tuangkan dalam perda inisiatif tahun depan. Dan akan menjadi kajian NA (Naskah Akademik) dalam pembahasan penanganan sampah," tandasnya.

Baca Juga: TPA Karangdiyeng Overload, Bupati Mojokerto Ajak Warga Bijak Kelola Sampah

Udji Pramono, anggota Komisi I DPRD Kota Mojokerto mengatakan sudah saatnya mulai memikirkan penanganan sampah umum maupun sampah plastik.

Ia juga menuturkan, indikator keberhasilan penanganan sampah adalah menurunkan munculnya sampah per kapita. Menurunkan timbunan sampah pada sumber dan mengurangi jumlah sampah yang terbuang mulai dari sumber.

Dari pantauan wartawan di lapangan menyebutkan sejumlah titik rawan muncul TPS liar. Beberapa di antaranya adalah lingkungan padat penduduk seperti di Kelurahan Wates, Kedundung, Lingkungan Mentikan, dan Lingkungan Perumahan Surodinawan. Keberadaan tempat sampah liar pernah tumbuh di tempat-tempat tersebut. (yep/ian)

Baca Juga: Gercep Atasi Masalah Sampah, Pj Wali Kota Mojokerto Terjunkan 4 Alat Berat dan Mesin Pengeruk

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO