SUMENEP, BANGSAONLINE.com - Boleh berbangga, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) Kabupaten Sumenep kini telah memiliki gedung atau Depo Arsip.
Dengan adanya gedung atau Depo Arsip tersebut, Pemerintah Kebupaten (Pemkab) Sumenep melalui Dinas Perpustakaan dan Kearsipan ke depan akan melakukan pendataan arsip, baik arsip yang bersifat internal maupun eksternal. Untuk itu, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Sumenep merencanakan akan membentuk tim pencari data arsip Sumenep.
Baca Juga: Pesan Dandim 0827 Sumenep Usai Hadiri Upacara Peringatan Hari Pahlawan 2024 di Kantor Bupati
"Ke depan bagaimana arsip OPD ini tertata dengan rapi, karena kemarin memang penataan arsip itu kurang maksimal di OPD. Untuk itu, kita butuh perbaikan. Sebab, ke depan arsip ini merupakan indikator dari penilaian SAKIP. Jika arsipnya tidak bisa ditata dengan bagus, maka SAKIP-nya tidak akan mendapatkan nilai bagus," katanya.
Karena itu, lanjut Masuni, sudah ada peraturan Menpan RB. Dalam peraturan Menpan RB itu, dikatakan penilaian arsip itu merupakan indikator penentuan SAKIP, baik atau buruknya SAKIP di arsip itu juga. "Untuk itu, kami akan terus membina OPD, bagaimana tata kelola arsip itu yang bagus," ujarnya.
"Jika berbicara arsip eksternal, tentu tidak bisa lepas dengan arsip sejarah Kabupaten Sumenep yang akan disimpan di Depo. Kami nanti akan membentuk tim pencari data arsip Sumenep, terutama tentang masalah hari jadi, arsip itu ada di mana tentang sejarah keraton," jelasnya.
Baca Juga: Dinsos Sumenep Bersama USAID ERAT Gelar Workshop untuk Susun RAD Pemenuhan Hak Disabilitas
Informasinya, kata Masuni, arsip Sumenep itu banyak ada di Belanda, utamanya arsip tentang PT Garam. Sejarahnya, Belanda membangun PT Garam itu di Kalianget. "Nah jika Bupati mengizinkan, kami akan datang ke Belanda untuk mencari arsip Sumenep untuk di Depo. Sebab, jika arsip hilang, maka yang rugi adalah generasi mendatang bakal tidak mempunyai informasi yang jelas," katanya.
Tidak hanya itu, mantan Kepala DPMD ini ke depan akan mendekati tokoh-tokoh dalam rangka mencari tentang arsip budaya kuno, seperti Kitab Jati Swara. "Ke depan kami akan mendekati tokoh-tokoh itu tentang keberadaan Kitab Jati Swara. Sebab, kitab itu merupakan kitab kuno. Dan akan saya dekati tokoh pinggir papas yang kemudian akan didipro dan bakal diletakakkan di arsip Dinas Perpustakaan dan Kearsipan. Ini sebagai wahana pembelajaran dan penelitian," terangnya.
"Ke depan, perpustakaan tidak hanya sebatas bahan bacaan, melainkan juga sebagai bahan penelitian," pungkas Masuni. (adv/aln)
Baca Juga: Ciptakan Udara Bersih dan Berkualitas, DLH Sumenep dan Medco Energi Tanam Ribuan Pohon
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News