Kunker di Jatim, Komisi IV DPR RI Ajak Pemprov Sinkronisasi Program

Kunker di Jatim, Komisi IV DPR RI Ajak Pemprov Sinkronisasi Program Audiensi rombongan Komisi IV DPR RI yang dipimpin H. Hasan Aminuddin bersama Wagub Jatim, Emil Elestianto Dardak yang didampingi sejumlah kepala SKPD di lingkungan Pemprov Jatim. foto: DIDI ROSADI/ BANGSAONLINE

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Komisi IV melakukan kunjungan kerja ke Provinsi Jawa Timur untuk sinkronisasi dalam rangka percepatan menjawab keluhan masyarakat. Salah satunya terkait pertanian dan kemaritiman.

Dalam kunker di Jatim, rombongan Komisi IV yang dipimpin Hasan Aminuddin itu juga beraudiensi dengan yang diwakili Wakil Gubernur Jatim, Emil Elestianto Dardak. Wakil Ketua Komisi IV , Hasan Aminuddin mengungkapkan kehadiran pihaknya untuk melakukan sinergisitas dan sinkronisasi program.

Baca Juga: Pemprov Jatim Sabet Penghargaan Penyokong Pembangunan IKN

"Jatim mayoritas rakyatnya petani dan nelayan. Pimpinan Komisi IV dan anggota yang notabene juga berangkat dari Jatim ingin sama-sama menemukan solusi atas permasalahan atau keluhan masyarakat. Apalagi kami ini punya hak budgeting sehingga bisa membantu pemerintah daerah lewat APBN," kata eks Bupati Probolinggo dua periode itu kepada wartawan di kantor Gubernur Jatim, Kamis (19/12).

Hasan melanjutkan, percepatan itu salah satunya melalui kebijakan bersama. Menurutnya, hal ini yang diperkuat dengan APBD kabupaten dan kota, APBD provinsi dan APBN yang dibawa oleh dari Jatim.

Hasan menyontohkan salah satu keluhan adalah banyaknya komoditas perkebunan dan kelautan yang bisa diekspor.

Baca Juga: Resmikan Gedung Sekber PHDI, Pj Gubernur Jatim Ajak Umat Hindu Jaga Kondisivitas Pilkada

"Ini sebagai jawaban atas isu yang tidak nyaman, Indonesia selalu disampaikan pengamat yang tidak paham bahwa Indonesia identik dengan negara importir hasil pertanian dan kemaritiman. Padahal, kita sering melakukan ekspor, namun tidak terdengar oleh masyarakat," tegasnya.

Beberapa waktu lalu, pihaknya pun memimpin pelepasan ekspor kopi ke Amerika dan sarang burung ke Taiwan serta Eropa.

"Percepatan salah satunya, kalau ingin mensejahterakan rakyat dari sisi peternakan, kita buat kandang kolektif, seperti di Probolinggo dapil saya, Nestle membeli susu sapi ke petani. Ini contoh sinergisitas yang menguntungkan," imbuh Hasan.

Baca Juga: Sukses Implementasikan Tata Kelola SPK Efektif dan Terukur, Pemprov Jatim Raih Penghargaan dari BSN

Politikus Partai NasDem ini menambahkan, secara umum masyarakatnya adalah peternak dan sudah ada peternakan di Probolinggo. Namun, kekurangan modal dan fasilitas. Di sana ada KUR, tapi kita tetap perlu mengembangkan.

"Karena itu, misalnya APBD provinsi bisa membuat kandang sapinya oleh bupati, pelatihannya kemudian disupport oleh APBN agar petani tidak bekerja secara konvensional terus. Itulah gambaran inovasi dan percepatan untuk menjawab aspirasi rakyat," jelasnya.

Sementara itu, Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak mengatakan, Komisi IV mengirimkan delegasi ke Jatim untuk bisa bersinergis. Harapannya ingin ada pendekatan yang berbeda untuk mengatasi masalah.

Baca Juga: Pemprov Jatim Sabet Sertifikasi 13 Warisan Budaya Tak Benda Indonesia dari Kemenbud

"Mereka bersama rombongan BUMN, termasuk ingin mengurai masalah stok beras yang melimpah, namun tidak terpakai. Sehingga, terpaksa stok beras tersebut harus dimusnahkan karena sudah tidak layak. Kedua, terkait optimalisasi peran Bumdes untuk meningkatkan pendapatan. Ada pandangan, komoditi peternakan apa yang akan jadi prioritas. Apakah sapi atau menyeimbangkan komoditas peternakan lain yang lebih terjangkau bagi masyarakat menengah ke bawah.

Diskusi ini akan berlanjut nanti dengan dinas teknis terkait termasuk dengan Komisi IV dan BUMN seperti Bulog, Perhutani, Pertani, Berdikari dan Pupuk Indonesia serta Pupuk Kaltim," papar Emil.

Menurut Emil, ini merupakan kesempatan bagi Jatim untuk bisa bersinergi dengan elemen-elemen ini untuk memastikan pertanian Jatim yang sekarang menyumbang sepertiga lapangan pekerjaan, tetapi berkontribusi kurang dari seperenam dari PDRB.

Baca Juga: Syafiuddin Minta Menteri PU dan Presiden Prabowo Perhatikan Tangkis Laut di Bangkalan

"Kita akan cari solusinya. Termasuk kaitannya dengan alat mesin pertanian (alsintan), bagaimana kelompok tani jangan mau terima kalau gratisan. Bagaimana mereka seharusnya mulai melihat efisiensi yang dapat diperoleh ketika menggunakan alsintan. Sehingga mereka dapat membiayai dari efisiensi tersebut," pungkas mantan Bupati Trenggalek tersebut.

Anggota Komisi IV yang ikut dalam kunker di Jatim di antaranya adalah Mindo Sianipar (F-PDIP), Guntur Sasono (F-PD), Ema Umiyyatul Chusnah (F-PPP), H. Muhtarom (F-PKB) dan Luluk Nur Hamidah (F-PKB). (mdr)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Warga Kota Pasuruan Berebut Minyak Goreng Curah Saat Gubernur Jatim Pantau Operasi Pasar':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO