Tak Bawa Undangan dari Panitia, Wartawan Lumajang Ditolak Meliput Pelantikan 158 Kades

Tak Bawa Undangan dari Panitia, Wartawan Lumajang Ditolak Meliput Pelantikan 158 Kades Sejumlah wartawan tampak dihadang oleh oknum pegawai DPMD saat hendak meliput pelantikan 158 Kades di Pendopo Aryawiraraja Lumajang.

LUMAJANG, BANGSAONLINE.com - Seorang oknum Pegawai Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) berinisial RZL melakukan penghadangan kegiatan jurnalistik sejumlah wartawan yang hendak meliput pelantikan 158 Kepala Desa (Kades) di Pendopo Aryawiraraja, Rabu (08/01) siang. Oknum tersebut berjaga di depan. Dia terlihat bersikeras melarang wartawan masuk, dengan alibi wartawan tidak membawa undangan dari panitia.

Salah satunya dalah Iqbal, wartawan Jawa Pos Radar Jember yang mendapat perlakuan tidak menyenangkan dari oknum pegawai DPMD tersebut.

Baca Juga: Dam Gambiran Diproyeksikan Rampung Desember 2024, Petani Ucapkan Terima Kasih ke Pj Bupati Lumajang

"Saya ditolak meliput kegiatan pelantikan. Karena tidak bisa menunjukkan undangan dari panitia," kesal Iqbal seraya mengungkapkan bahwa oknum tersebut juga berbicara kasar saat meminta undangan kepada wartawan.

Abdul Rohman, Reporter Kompas TV di Lumajang juga mendapat perlakukan yang sama. Bahkan, ia mengatakan kalau kondisi sempat memanas karena RZL tetap bersikukuh tak memperkenankan masuk wartawan yang tidak membawa undangan.

"Maaf mas, kalau tidak membawa undangan dilarang masuk," ujar Abdul Rahman menirukan ucapan oknum tersebut.

Baca Juga: Warga Lumajang Ingin Program PTSL Berlanjut

Rohman menjelaskan, dirinya datang ke Pendopo Arya Wiraraja Lumajang untuk meliput acara pelantikan 158 kades terpilih hasil Pilkades Serentak beberapa waktu lalu. Di samping melengkapi diri dengan ID Card, Abdul Rohman juga mengenakan seragam Kompas TV.

Ketua Forum Komunikasi Wartawa Lumajang (FKWL) Arif Ulin Nuha sangat kecewa dengan insiden yang menimpa rekan-rekan jurnalis saat melakukan peliputan 158 Kades di Pendopo Aryawiraraja. Seharusnya, kata Jurnalis JTV itu, tidak sampai terjadi insiden seperti ini.

"Teman-teman hanya mau meliput saja kok dibuat ruwet," tegasnya.

Baca Juga: Harapan Pj Gubernur Jatim saat Resmikan Wisata Baru Desa Tumpak Selo

Ia mendesak agar kejadian seperti ini tidak terulang lagi di Lumajang. Sehingga, tidak meninggalkan preseden buruk di tataran birokrasi yang selama ini dibangun dengan baik.

Terpisah, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa Kabupaten Lumajang (DPMD) Samsul Arifin ketika dihubungi via ponselnya oleh sejumlah media menjelaskan pihaknya sudah mempersilakan wartawan masuk, meski tidak membawa undangan. Ia berjanji bahwa insiden tersebut tidak akan terulang lagi.

"Teman-teman itu hanya menjalankan protap atau ketentuan di mana untuk warga yang tidak membawa undangan memang tidak boleh masuk. Sementara untuk wartawan kan berada di bawah kendali Dinas Komninfo. Tapi sekarang wartawan sudah ada di dalam semua kok mas," terang Samsul Arifin.

Baca Juga: Usai Dilanda Banjir Lahar Dingin Semeru, Pemkab Lumajang Perbaiki Sejumlah Infrastruktur

Bupati Lumajang Thoriqul Haq terkejut mendapat laporan insiden penghadangan wartawan oleh oknum pegawai DPMD saat peliputan pelantikan 158 Kades di Pendopo Aryawiraraja. Cak Thoriq menyesalkan insiden tersebut bisa terjadi. "Lo sopo gundul iku, kok gak pernah lihat (aku)," cetus Cak Thoriq melalu pesan daring WhatsApp. (ron/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO