BANGSAONLINE.com – Tembakau asal Senegal, selain menjadi bahan utama rokok, dipercaya bisa membuat vagina perempuan berasa seperti perawan, demi kenikmatan seks. Bahkan, tembakau Senegal juga dipercaya meningkatkan kemungkinan hamil. Namun, dokter amat tidak menyarankan.
Produk ini dibuat dari daun tembakau kering dan akar pohon yang disebut "tangora" atau tanaman asli seperti "kankouran mano" atau "koundinding". Beberapa produsen menambahkan soda dan shea butter dalam racikannya.
Baca Juga: Peserta JKN di Ngasem Kediri Tunjukkan Kiat Sehat dengan Olahraga
Praktik ini sangat umum dilakukan perempuan di Senegal. Ramuan ini dianggap sebagai "mukjizat" karena bisa "meningkatkan kenikmatan seksual sepuluh kali lipat" atau "mengirim lelaki Anda ke surga ke tujuh". Produk tembakau vagina ini umumnya dijual dalam bentuk sachet.
Tetapi penjualannya sangat rahasia, sehingga dijual dengan nama kode. Seperti "Rahasia" atau "Jumbo". Masing-masing pedagang biasnya menggunakan kode yang berbeda.
Cara penggunaannya, perempuan memasukkan sejumlah tembakau Senegal ke dalam liang vaginanya. Biasa disebut dengan "tembakau pervaginam". Tujuannya adalah, menjadikan vagina menyusut. Sehingga bisa meningkatkan kenikmatan seksual.
Baca Juga: Terbantu Kacamata Gratis, Didik Warga Kota Kediri Puas dengan Layanan JKN
Namun dokter telah memperingatkan para perempuan untuk tidak memasukkan tembakau Senegal ke dalam vagina, karena diklaim berbahaya. Bahkan, kalangan medis memperingatkan bahwa usaha itu tidak memiliki efek nyata pada libido atau kesuburan, tetapi dapat menyebabkan jaringan munculnya parut dan lubang vagina. Bahkan diduga bisa meningkatkan risiko kanker, kelahiran mati, dan menyebabkan kesulitan saat menstruasi.
Dokter kandungan Dr Abdoulaye Diop percaya, memasukkan tembakau ke dalam vagina hanya memberi sensasi vagina menyusut, karena bahan kimia pada tembakau menyebabkan otot-otot vagina menyusut.
"Perasaan ini bersifat sementara dan menyesatkan, karena mukosa vagina yang diserang pada akhirnya akan mengembangkan perubahan yang merupakan pintu gerbang menuju kanker."
Baca Juga: Ingin Melahirkan Normal Tanpa Rasa Sakit? RSU Kusuma Pamekasan Perkenalkan Metode ILA WELA
Prof Pascal Foumane berkata: "Produk-produk tembakau untuk vagina sering menyebabkan bisul yang dapat melukai anda, mengecilkan vagina, menjadikannya keras, bahkan bisa menutup vagina sepenuhnya. Di mana, membuat aliran menstruasi menjadi tak lancar dan tak normal."
Dikabarkan, banyak perempuan yang menggunakan produk ini. Namun, mereka mengatakan merasakan sensasi terbakar yang diikuti pusing parah, muntah dan bahkan kehilangan kesadaran. Produk-produk ini sering membuat bisul yang, dengan parut, mengecilkan vagina.
Di sisi lain, juga ada pengalaman positif dari konsumennya. "Saya bercerita kepada seorang bibi tentang masalah saya yang tak kunjung hamil dan dia merekomendasikan produk ini. Setelah menggunakannya, saya bisa punya anak. Bahkan dokter terkejut. Saya merasakan sakit hati dan sakit yang tak tertahankan setiap kali saya menggunakan produk ini. Tapi begitu efeknya berlalu, aku merasa sangat baik," ujar Prof Pascal Foumane Neyba, guru besar di Senegal berusia 50 tahun saat ditanya tentang pengalamannya menggunakan produk ini.
Baca Juga: Anti Belang, ini Tips Memilih Sunscreen untuk Kulit Sensitif
Koordinator kesehatan reproduksi di Senegal, Gnima Ndiaye mengatakan ada banyak kasus wanita yang dirawat di A&E akibat kehilangan kesadaran setelah penggunaan "tembakau vagina".
Mayoritas pasien mengeluhkan peradangan serviks atau vagina, atau infeksi menular seksual yang berulang. Petugas kesehatan mengatakan, dia pernah melihat seorang wanita berusia 36 tahun yang menderita kanker serviks stadium tiga yang sangat langka untuk seseorang seusianya.
"Pada tahun yang sama, saya menerima seorang gadis berusia 25 tahun yang memiliki lesi vagina dan berdarah saat berhubungan, dengan spekulum [alat medis yang digunakan untuk pemeriksaan vagina]. Dalam kedua kasus, mereka mengatakan telah menggunakan tembakau. Daerah Vagina sangat sensitif, menaruh tembakau sepenuhnya berarti bunuh diri," cetus Gnima Ndiaye.
Baca Juga: Pj Gubernur Jatim dan Menteri Kesehatan Resmikan Layanan Imunoterapi Kanker di RS Bhayangkara
Dr Abdoulaye Diop, Bidan Aminata Seck mengatakan dia telah melihat komplikasi saat melahirkan karena penggunaan tembakau ini. "Mereka mengalami peningkatan terlalu besar dalam tingkat kontraksi uterus, yang kadang-kadang menyebabkan penurunan oksigenasi pada janin, yang mengakibatkan lahir mati atau, dalam kasus lain, kematian neonatal."
Sebuah studi sebelumnya dalam Scientific Reports menemukan merokok mengubah flora vagina dan ini menempatkan wanita yang merokok berisiko tinggi terhadap infeksi vagina.
.
Baca Juga: Eyebost Perkenalkan Vitamin Mata Eyebost Sebagai Solusi Jitu Jaga Kesehatan Mata
8 Benda yang sebaiknya Tidak Anda Masukan dalam Vagina
1. Tisu basah - tisu menyebabkan iritasi kulit termasuk dermatitis kontak.
2. Cairan Semprotan feminin - kulit vulva Anda lebih sensitif terhadap iritasi, dan aroma adalah pemicu yang sangat umum untuk iritasi.
Baca Juga: Waspada Musim Pancaroba, ini Rekomendasi PB IDI agar Tetap Sehat saat Perjalanan Mudik
3. Minyak CBD - dapat berpotensi mempengaruhi gula dalam sel-sel di vagina, dan ini sangat penting, karena gula dalam sel-sel di vagina adalah sumber makanan yang memberi makan bakteri baik.
4. Sari Cuka - efek pengetatan dari sari cuka kemungkinan disebabkan oleh iritasi dan peradangan yang terlokalisasi, dan karena itu tidak akan menyebabkan manfaat jangka panjang dan berpotensi merusak kulit vagina yang halus.
5. Glitter - ini dapat menyebabkan infeksi, seperti bacterial vaginosis atau thrush, dan peradangan.
Baca Juga: Tak Hanya Hilangkan Stres, Profesor Jepang Sebut Hutan Mampu Bunuh Sel Kanker
6. Telur giok - ini dapat memasukkan kembali bakteri ke dalam vagina dan berisiko sindrom syok toksik.
7. Peterseli - ada risiko bahwa memasukkan peterseli ke vagina dapat menyebabkan infeksi dan bahkan menyebabkan sindrom syok toksik jika dibiarkan di dalam, yang bisa mematikan.
8. Mentimun - dapat memicu infeksi dan peradangan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News