SIDOARJO, BANGSAONLINE.com - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa berkomitmen untuk terus menghidupkan sentra industri tas di Kecamatan Tanggulangin Kabupaten Sidoarjo dan menjadikannya kian maju. Ia ingin industri tas Tanggulangin bisa terus eksis di tengah persaingan di era teknologi digital yang begitu keras.
Untuk itu, Sabtu (18/1), gubernur perempuan pertama Jawa Timur itu menyempatkan diri berdialog langsung dengan pelaku industri tas Tanggulangin di Koperasi Intako, Industri Tas dan Koper.
BACA JUGA:
- Bertemu Dubes Thailand, Khofifah Bahas Peningkatan Kerja Sama di Sejumlah Sektor
- Adhy Harap Kepala BI Jatim yang Baru Bisa Perkuat Kolaborasi Pertumbuhan dan Digitalisasi Ekonomi
- Hadiri HUT ke-64 Kaisar Jepang, Pj. Gubernur Adhy Dorong Penguatan Kerja Sama Lintas Sektor
- Jelang Ramadan, Pj Gubernur Jatim Sidak Pasar, Beberapa Komoditas Bapok Alami Kenaikan Harga
Berbincang langsung dengan ketua koperasi tas kulit yang menaungi sekitar 3.000 an perajin, Khofifah banyak menerima masukan dan juga menyerap banyak keinginan para perajin tas agar bisa terus bertahan di persaingan pasar di era digital.
Salah satu kendala yang amat dirasakan sebagaimana disampaikan Ketua Koperasi Intako Mahbub Junaidi pada Gubernur Khofifah adalah adanya penurunan pembeli. Pasalnya, era digital yang membuat masyarakat bergeser trennya ke belanja online membuat pembeli tas di Intako Tanggulangin menurun hingga 50 persen.
"Saya menangkap bahwa para pelaku industri tas di Tanggulangin ini sebenarnya ada keinginan maju. Mereka ingin bisa terus bersaing dan mendorong agar produk tas mereka tetap diminati pasar," kata Khofifah.
Hasil dari dialog dengan pelaku industri tas di Tanggulangin, setidaknya ada tiga hal yang siap dilakukan Pemprov Jawa Timur dalam mendorong kemajuan sentra industri tas Tanggulangin ini.
Yang pertama, dijelaskan Khofifah, pihaknya akan mempertemukan perajin kulit dengan pengrajin tas. Rencananya Khofifah akan mempertemukan perajin kulit Magetan dengan perajin tas di Tanggulangin Sidoarjo ini.
"Yang mereka minta sedehana kok, mereka ingin ada pertemuan antara perajin kulit dan perajin tas. Ini belum pernah dilakukan. Maka kita akan pertemukan, rencanya dua kali, pertama nanti di Magetan, dan kedua di Tanggulangin. Supaya perajin tahu sebenarnya kulit seperti apa yang dibutuhkan oleh perajin tas di Tanggulangin, mulai teksturnya, jenisnya, warna, dan sebagainya. Begitu juga sebaliknya," papar mantan Menteri Sosial ini.
Intervensi kedua yang siap diberikan Pemprov Jatim pada para pelaku industri tas Tanggulangin adalah program sertifikasi tenaga kerja. Program ini akan konek dengan program cipta lapangan kerja Presiden Jokowi.
Rencananya, di sentra industri tas Tanggulangin ini akan disediakan kurikulum dan seritifkasi pada siswa SMK yang magang selama enam bulan hingga satu tahun.
"Di Koperasi Intako ini, sebenanya sudah ada anak-anak SMK yang magang, sebulan biasanya ada 20-an anak. Nah, ini kan berkaitan dengan kebutuhan cipta lapangan kerja, maka sasarannya adalah yang belum kerja. Jadi saya minta tim Intako membuat proposal agar kita bisa tahu kemampuan Intako seberapa besar dalam memberikan ruang magang," kata Khofifah.