PONOROGO, BANGSAONLINE.com - Ratusan warga Ponorogo memenuhi area Monumen Bantar Angin, Kauman guna menyaksikan pagelaran seni budaya Jaran Thek, dalam rangka Gayuh Dulur dan harlah Ikatan Seni Jaran Thek Ponorogo (ISJTP) yang ke-4, Minggu (19/1).
Lisdyarita, salah satu pengusaha dan juga politikus PDIP Ponorogo yang menggelar kegiatan tersebut mengatakan, ajang ini untuk melestarikan seni dan budaya, kearifan lokal, sekaligus memberikan suguhan hiburan kepada masyarakat Ponorogo.
Baca Juga: Akrab dengan Reyog Ponorogo, Kanit Laka Polresta Sidoarjo: Tangan dan Kaki Saya Menari Tanpa Sadar
"Sudah semestinya kita memberikan apresiasi terhadap peran seniman baik reyog, jaran thek, gajah-gajahan, ataupun yang lainnya. Karena kesenian budaya tersebut merupakan sebuah daya tarik wisata bagi daerah," katanya.
Ia meminta generasi penerus bisa mewarisi kesenian budaya leluhur yang adi luhung, dengan melestarikan. "Selain itu juga sebagai ajang menjalin silaturahim dengan para seniman jaran thek yang ada di Kabupaten Ponorogo," ungkapnya.
Sementara itu, Yuli Rohmawati selaku Ketua ISJTP menjelaskan bahwa kegiatan ini sekaligus pengukuhan Lisdyarita sebagai pemerhati dan pecinta kesenian jaran thek Ponorogo. Ia berharap ke depannya jaran thek bisa dikenal masyarakat luar dan go internasional.
Baca Juga: Dianggap Langgar Kode Etik, Advokat Didik Haryanto Cs Gugat Bawaslu Ponorogo ke DKPP RI
"Dalam pertunjukan ini melibatkan 120 peserta dari 20 grup yang tergabung dalam Ikatan Seni Jaran Thek Ponorogo," pungkasnya. (nov/ian)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News