KOTA BATU, BANGSAONLINE.com - Guna meminimalisir kebocoran pendapatan pajak daerah Kota Batu, Badan Keuangan Daerah (BKD) Kota Batu memasang 39 tapping box di restoran, tempat wisata, dan hotel.
"Alat ini akan mampu meminimalisir kebocoran pajak karena mencatat dan merekam semua transaksi yang tercetak oleh mesin," ujar Kepala BKD Eddy Murtono kepada BANGSAONLINE.com, Senin (20/1/2020).
Baca Juga: Pj Wali Kota Batu Minta Perbaikan Ruas Jalan Sultan Agung Dipercepat
Ia mengatakan, pemasangan tapping box tersebut juga untuk menindaklanjut imbauan dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam memaksimalkan pendapatan pajak daerah.
Adapun pendapatan pajak di Kota Batu tahun 2020 ditarget sebesar Rp 197 miliar. Sedangkan tahun 2019, target pajak Rp 130 miliar dan terealisasi Rp 160 miliar. Sektor penghasil pajak antara lain Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB). Dari target Rp 18 miliar tahun 2019, terealisasi Rp 33 miliar. Sumber pajak lainnya yaitu dari pajak hotel, pajak hiburan, dan restoran.
Meningkatnya target pajak diikuti target PAD menjadi Rp 207 miliar. Pada tahun 2019, PAD Kota Batu ditarget Rp 160 miliar dengan realisasi Rp 184 miliar.
Baca Juga: Peringati HKN ke-60, Dinkes Kota Batu Luncurkan Program Integrasi Layanan Primer
Pemasangan tapping box di hotel, tempat wisata, dan dan restoran direspons positif H. Nur Ali, anggota Komisi B DPRD Kota Batu.
"Bagus jika BKD sudah menempatkan tapping box. Itu merupakan salah satu cara untuk menaikkan PAD. Beberapa daerah juga sudah menerapkan hal serupa, seperti di Kota Denpasar, Kota Jakarta, Bandung, dan Kota Surabaya," ujar Nur Ali.
Ia mengungkapkan, PAD di daerah tersebut terbukti sangat tinggi karena pajak daerah tidak ada yang bocor atau dimanipulasi datanya oleh para pengusaha.
Baca Juga: Pemkot Batu dan DPRD Sepakati APBD 2025, Alokasi Fokus pada Pembangunan Berkelanjutan
Nur Ali juga membandingkan capaian PAD dan APBD Kota Batu dengan Kota Cimahi. Walaupun pembentukan kotanya bersamaan, namun Kota Cimahi dengan jumlah penduduk 700 ribu jiwa dengan 3 kecamatan, PAD-nya sudah mencapai Rp 486 miliar tahun 2019, dan APBD 1.8 triliun tahun 2020. (asa/dur)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News