Tanjung Baru, Harapan Baru bagi Warga Terdampak Pembangunan Bandara Kediri

Tanjung Baru, Harapan Baru bagi Warga Terdampak Pembangunan Bandara Kediri Di balik pepohonan itulah terletak kampung baru yang bernama Tanjung Baru. Tanjung Baru akan menjadi harapan baru bagi warga terdampak pembangunan Bandara Kediri. foto: Muji Harjita/ BANGSAONLINE

KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Pagi yang cerah di lereng Gunung Wilis, tepatnya di Dusun Bendrek, Desa Grogol, Kecamatan Grogol, Kabupaten Kediri, ternyata tidak secerah harapan bagi pemilik 38 bidang terdampak pembangunan Bandara Kediri. Hingga kini belum ada kesepakatan untuk tanah dan bangunan mereka yang belum dibebaskan.

Mereka dipastikan akan gagal mendapat ganti rugi tanah mereka sebesar Rp 15,5 juta/ru, karena Pemerintah telah mematok harga ganti rugi hanya sebesar 10,5 juta/ru.

Baca Juga: Percepat Pembangunan Infrastruktur dan Dukung Pertumbuhan Ekonomi, Bandara Dhoho Gandeng Telkom

Meski tak akan mendapat ganti rugi seperti yang diharapkan, namun mereka masih punya harapan untuk pindah di tempat baru yang tidak jauh dari tempat semula.

Saat sosialisasi terkait pembangunan bandara beberapa hari lalu, warga telah mengutarakan kesiapannya direlokasi bila nilai ganti rugi tidak terjadi kesepakatan.

"Memang benar, kami pernah mengutarakan, bila tetap tidak terjadi kesepakan harga ganti rugi, kami minta direlokasi ke tempat baru, namun yang tidak jauh dari tempat tinggal kami sebelumnya," kata warga Bendrek yang mewanti-wanti tidak diiungkap identitasnya, Senin (20/1/2020).

Baca Juga: Pembangunan Bandara Dhoho Kediri dan Jalan Tol, Menteri PUPR Beri Apresiasi PT Gudang Garam

Sebelumnya, Suparyono, Kades Gogrol, Kecamatan Grogol, Kabupaten Kediri, kepada BANGSANOLINE.com menjelaskan bahwa tanah warganya yang belum dibebaskan ada 38 bidang. Itu belum termasuk di Desa Jatirejo Kecamatan Banyakan 3 bidang, dan di Desa Bulusari Kecamatan Tarokan 15 bidang.

Suparyono juga membenarkan, bahwa warganya mau direlokasi bila tidak ada kesepakatan harga nilai ganti rugi. Dan, tempat relokasi itu adalah di Tanjung Baru. "Tanjung Baru itu terletak di selatan Dusun Bendrek selatan. Jadi tidak jauh dari tempatnya semula," kata Suparyono.

Sementara itu, Maksin Arisandi, Direktur PT. Surya Dhoho Investama, Investor Bandara Kediri, menjelaskan bahwa bilamana warga minta direlokasi, maka pihaknya siap menyediakan lahan pengganti itu.

Baca Juga: Bandara Internasional Dhoho Diresmikan, Khofifah: Pemerataan Pembangunan di Wilayah Selatan Jatim

"Terkait tempat relokasi, rencana dari kami yang kita usulkan adalah di daerah Tanjung Baru. Kenapa di Tanjung Baru? Karena di Tanjung Baru itulah daerah yang paling dekat dengan tempat di mana sebelumnya warga tinggal," kata Maksin Arisandi.

Menurut Maksin, di Tanjung Baru yang berada di Selatan Dusun Bendrek Selatan, Desa Grogol itu, sebelumnya juga sudah ada warga yang pernah direlokasi. "Jadi bilamana tidak ada titik temu, maka kami siap menyediakan lahan pengganti untuk relokasi," tambah Maksin. (uji)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO